blank
Anak-anak, sejak dini kepadanya ditanamkan bagaimana harus berperilaku baik. Terkhusus pada masa pandemi, harus ada perubahan perilaku dibandingkan sebelumnya. Foto: Dok: eko Gustini

blankOleh : Dra. Eko Gustini W.P.

“BAGAIMANA jadinya bila masyarakat dibiarkan tidak taat pada protokol kesehatan, sementara covid dengan segala variannya masih merajalela?” Salah satu jawabnya adalah meningkatnya jumlah warga terpapar covid-19.

Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan nonformal yang unggul bagi kaum muda agar memiliki karakter, kecakapan, bela negara dan kerelawanan yang tinggi melalui penyiapan infrastruktur minimum yang berkelanjutan, tergerak untuk terlibat secara aktif dalam  meningkatkan kegiatan pengabdian dan pembangunan masyarakat.

Pada masa merebaknya covid, hal tersebut ditempuh antara lain melalui program “Duta Perubahan Perilaku (DPP)”.

Salah satu tugas dari DPP adalah sosialisasi, edukasi dan mitigasi terkait Gerakan 5 M, yaitu rajin men-Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir, selalu memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, serta menjauhi kerumunan.

Faktanya, meski memakai masker itu relatif mudah, namun masih ada sebagian masyarakat yang kurang bener dan pener dalam memakai masker, contoh lubang hidung masih tampak sehingga memungkinan mengeluarkan dan atau menghirup udara yang bisa jadi terkontaminasi covid-19.

Demikian pula saat bertemu teman/saudara yang lama tak bersua, menjaga jarak pun kadang terabaikan. Bahkan tak jarang menyempatkan ber-cipikacipiki dan berpelukan.