Orang Jawa bilang, aja nganti mung jarkoni, bisa ujar ora bisa nglakoni. Maka tentunya tidak hanya menyampaikan 5M, tetapi juga menjadi teladan. Tidak kalah penting adalah menjadi motivator dengan mengajak orang lain berprokes.

Hal ini mudah diucapkan, tetapi memotivasi orang lain perlu dengan rasa, hati dan nurani. Setidaknya juga perlu mengetahui karakter orang yang akan dimotivasi, sehingga bisa mengambil hati.

Selain itu pramuka juga harus bisa menjadi pemantau dan kemudian melaporkan penerapan prokes melalui aplikasi DPP. Cukup mudah karena hanya melalui hp yang saat ini selalu ada dalam genggaman. Tugas selanjutnya adalah menjadi penolong sesuai kemampuan.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan membawa dan membagikan masker, hand sanitizer, face shield, dll. Tidak kalah penting adalah menjadi influencer, menggunakan media sosial untuk menjangkau lebih banyak orang.

Beberapa tugas tersebut bisa dilakukan kapan saja dan dimanapun berada, missal saat latihan rutin kalau memang sudah ada. Kepada tetangga, teman, termasuk kepada orang di sekitar kita seperti tetangga juga sangat baik.

Kalau memungkinkan juga kepada masyarakat luas, seperti penyapu jalan, pedagang kali lima (PKL) atau di pasar, bahkan dunia Pendidikan, komunitas, dll.

Siapa pun yang kita temui dan yang bersangkutan tidak berprokes, baik itu individu, keluarga, komunitas, institusi dan masyarakat maka bisa menjadi sasaran untuk sosialisasi, edukasi dan mitigasi.

Mendukung hal tersebut adalah asupan makan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), olah raga cukup, dede/berjemur dan olah raga yang cukup.

Bosan ? Jangan dong. Maka di sinilah pandai-pandainya DPP untuk mengatur strategi dengan cara-cara yang unik dan menaarik dalam melakukan sosialisasi, edukasi dan mitigasi. Saat di sebuah kegiatan, missal dengan melontarkan pertanyaan tentang prokes dan kemudian memberinya hadiah kepada yang bisa menjawab. Hadiah bukan berupa uang, menurut penulis akan lebih baik berupa alat prokes, seperti masker, hand sanitizer, dll.

Kalau seluruh anggota pramuka bisa melakukan, mudah-mudahan angka tertular covid dengan segala variannya semakin menurun dan sirna dari bumi. Ayuk kita ber-DPP dengan sesanti “Jangan Tertular, Jangan Menularkan”.

Mari kita berusaha menjadi Aktor Perubahan Perilaku dan Pelopor Adaptasi Kebiasaan Baru. Sekecil apapun usaha, tidak akan sia-sia. Ayuk sayuk rukun berbhakti tanpa henti. Setitik bakti lebih bermakna dari sejuta kata”.

*Dra. Eko Gustini Wardani Pramukawati, Satgas Covid-19 Duta Perubahan Perilaku, Andalan Kwarda Jateng Bidang Abdimas, Pramuka Peduli dan Saka Kalpataru, Pelatih Pusdik Cakrabaswara Kwarcab Kota Semarang; Ketua Proklim Purwokeling BPI RW.10, Purwoyoso, Ngaliyan Kota Semarang.