MALANG (SUARABARU.ID) – Anggota Komisi VI DPR RI Ridwan Hisjam dari Dapil Malang Raya mendeklarasikan Gerakan 234 sekaligus Doa Bersama untuk Nusantara, Sabtu (29/1).
Gerakan 234 memiliki arti sendiri yaitu (2) Rakaat Subuh, (3) rakaat Magrib (4) rakaat Isya, Dhuhur dan Ashar.
Ridwan menjelaskan, lahirnya gerakan ini tidak lain sebagai bentuk ikhtiar untuk mencari sosok pemimpin di 2024 mendatang. Pemimpin yang dimaksud ialah sesuai dengan ciri-ciri yang sudah terterah di dalam Al-Quran, Al-Hadits.
Menurut Ridwan, seperti dicontohkan Nabi Muhammad yang di antaranya (1) Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya (2) Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi; (3) Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya; (4) Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.
Politisi senior Partai Golkar tersebut yakin Indonesia akan memasuki masa kejayaan seperti masa majapahi. “Coba kita lihat di Turki memiliki sejarah Konstantinopel dengan Sultan Muhammad al-Fatih. Jauh sebelum itu, Nabi sudah mengatakan Konstantinopel akan jatuh ke orang Islam,”ujar Ridwan di RH Center Perumahan Permata Jingga, Malang.
Kemudian lanjut Ridwan, Al-Fatih berkuasa yakni tahun 1451 Masehi hingga 1484 selama berkuasa Gereja Aya (Hagia) Sophia diperintahkan agar dialihfungsikan menjadi masjid dengan nama (Hagia) Aya Sofia Camii Kabir, Masjid Agung Aya Sofia.
“Pada tahun 1934 diubah fungsinya menjadi musium. Namun 11 Juli 2020, pengadilan menyatakan bahwa Hagia Sophia secara resmi terdaftar sebagai masjid sesuai fungsi awalnya, menambahkan bahwa penggunaannya dalam bentuk apa pun selain masjid secara hukum tidak mungkin,”ucap Ridwan.
Keemasan Majapahit Menguasai Nusantara
Bukan hanya Turki, menurut Ridwan, Indonesia juga memiliki sejarah keemasan Majapahit yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia. Berdasar Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina (Kepulauan Sulu, Manila (Saludung)), Sulawesi, Papua, dan lainnya.
“Dengan sejarah tersebut, kita meyakini pada 2024 akan lahir sosok pemimpin yang mengembalikan kejayaan Nusantara seperti masa Majapahit, tentu hal tersebut akan hadir jika gerakan 234 kita yakini dan implementasikan dengan baik,”ucapnya.
Ridwan mencanangkan untuk melakukan Khatmil Qur’an dari 26 sampai 28 Januari 2022, sekaligus dilakukan dizikir dan berdo’a bersama untuk membumikan Indonesia makmur yang Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo.
“Atau yang dalam dalam bahasa harafiahnya adalah negeri yang memiliki kekayaan alam berlimpah, aman dan tentram,” tuturnya.
Ridwan Hisjam juga mengharapkan pada Gerakan 234 ini secara bersama- sama mengikhtiarkan agar Indonesia memiliki seorang pemimpin pada Pemilu 2024 mendatang dengan target yang akan dicapai atau diikuti sebanyak 30% rakyat Indonesia nantinya.
Kegiatan tersebut dihadiri Mbah Mansyur atau KH Mansyur Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Asy-ariyah di daerah Jolotundo, Mojokerto, beserta santri, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Kelompok Sholawat Nariyah, Pemerhati Budaya kalangan Pondok Pesantren dan Kelompok yang lainnya.
Ketua Ridwan Hisjam Center (RHC) Achmad Fajar Ridwan Hisjam menjelaskan, peserta yang hadir sebanyak 500 Orang dan yang hadir secara langsung sekitar 250 orang se-Malang Raya.
Fajar menerangkan bahwa yang hadir merupakan koordinator antarkecamatan. Dari mereka akan memantapkan Gerakan 234 tersebut yang kemudian akan menggelar dan mendeklarasikan hingga pelosok desa dengan harapan mencerdaskan pemilih dalam Pemilu Legislatif 14 Februari 2024 maupun Eksekutif 27 November 2024.
Komper Wardopo