SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi merasa bangga, bisa melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di antara keduanya dilakukan di Ruang Rapat Hijau Lantai 3 Gedung Mikael, Kampus Unika, Rabu (19/1/2022). Penandatanganan MoU dilakukan Dr Ferdinand bersama Amir Machmud SH NS, selaku Ketua PWI Jateng.
Menurut Dr Ferdinand, pelaksanaan kerja sama ini akan dilakukan secepatnya, dalam berbagai bidang. Di antaranya menggelar training jurnalistik bagi mahasiswa dan dosen dan karyawan.
BACA JUGA: Pemkab. Kendal Berlakukan PTM 100 Persen
”Kami berharap kerja sama ini bisa bermanfaat. Untuk yang pertama, kerja sama ini kami jalin dengan Fakultas Hukum dan Komunikasi. Bila ini bisa berkembang baik, tidak menutup kemungkinan kerja sama dengan Prodi yang lain,” kata Ferdinand, yang ditemui usai acara penandatanganan.
Disebutkan pula, pihaknya juga ingin agar jurnal-jurnal dari kalangan dosen bisa terpublikasi kepada masyarakat. Karena selama ini, jurnal-jurnal yang ada jarang terpublikasi secara luas ke masyarakat.
”Untuk itu kita sangat berharap, jurnal-jurnal itu bisa terpublikasi ke masyarakat luas, melalui PWI,” harap dia.
BACA JUGA: KIMU 7 Unissula Fokus pada Promosi HAM sesuai Kaidah Keislaman
Sementara itu, Amir Machmud menyatakan, salah satu alasan diadakannya MoU dengan berbagai universitas adalah, guna menautkan intelektualitas dunia wartawan dengan perguruan tinggi, agar mampu berpiikir secara sistematis.
”Munculnya keprihatinan di era digital sekarang ini, salah satunya banyak media online yang merilis berita tanpa memperhatikan Kode Etik Jurnalistik. Betapa keruh ruang publik sekarang ini, seolah ada kehampaan di antara kita,” ungkap Amir.
Ditambahkannya, MoU yang sudah disepakati ini, tidak menjadi dokumen yang berhenti tanpa arti. ”Kita harapkan, kolaborasi ini bermanfaat secara kelembagaan, baik dari Unika dan PWI. Kami juga siap menyelenggarakan pelatihan, benchmarking atau seminar, untuk merespon semua kondisi yang dibutuhkan masyarakat, dan bagaimana penyelesaiannya,” tukasnya.
Riyan