Dia mengaku pernah, dan itu hanya sekali terpengaruh ilmu siker (pagar gaib) yang benar-benar kuat, yaitu ketika dia mengincar rumah orang terkaya di wilayah dekat pantai di perbatasan Pati- Jepara.
Dia mengisahkan, sebelum beroperasi, rumah itu diamati dulu. Setelah paham lokasi, lepas isyak dia datangi. Anehnya, rumah itu hilang dari pandangannya, yang tampak hanya tanah lapang.
Dia tidak menyerah. Dia menyadari kalau orang kaya itu punya ilmu siker yang kuat. Dia lalu menunggu sampai matahari terbit. Cara lain pun dia lakukan. Pagi hari dia menyamar sebagai musafir yang terlantar sehingga diterima keluarga kaya itu sebagaimana tamu. Siangnya dia lalu jagong, pura-pura belajar cara berdagang. Karena perbincangan itu menarik, menjelang petang oleh keluarga kaya itu dia dipersilakan menginap.
Baca juga Deteksi Bakat Paranormal
Menjelang malam, dia mulai beraksi. Jimat andalannya, yaitu gelu atau kepalan tanah yang dibuat “bantal” atau ganjal pada jenazah itu ditebarkan, sehingga seluruh penghuni rumah tertidur lelap.
Ketika seisi rumah mulai mengantuk berat, dia lalu membantu tuan rumah menutup pintu dan jendela, sambil pura-pura ngantuk berat. Selanjutnya dia rebahan pada dipan yang disediakan tuan rumah.
Setelah seisi keluarga kaya itu mulai kena pengaruh magis gelu mayat dia mulai beroperasi. Dia masuk kamar tempat menyimpan uang pada gledheg (kotak kayu besar) yang terkunci. Untuk membuka kunci itu mudah karena dia punya ilmunya.
Ketika pintu gledheg terbuka, dia mengangkat peti besi berisi uang. Namun saat diangkat, tengkuknya dipukul orang dari arah belakang dan dia merasa kesakitan. Namun ketika dia menoleh ke belakang, dia tidak melihat siapa pun.
Merasa tertantang, dia tetap berupaya untuk mengambil peti itu, namun lagi-lagi, dia dipukul sosok gaib hingga hampir pingsan. Namun demikian dia pantang menyerah.
Untuk yang ketiga kalinya peti itu diangkat dan pukulan gaib itu tidak ada lagi. Dia berhasil mengangkat peti berisi uang logam, godhem, sen, kethip, godril dan sebagainya kemudian dipikul menuju rumahnya.
Menjelang sampai desanya sudah agak kesiangan. Warga sudah mulai berangkat ke pasar dan sawah. Khawatir ketahuan, peti itu dibawa areal sawah dan ditutup lumpur dan air dan menjelang magrib uang itu diambil.
Hasil dari itu menyebabkan dia menjadi orang terkaya di desanya. Dia juga memiliki tanah luas dan berbagai jenis usaha. Keluarga berkelimpahan harta tanpa mereka ketahui dari mana harta itu didapatkan.
Niat Tobat
Menginjak usia tua, dia ingin bertobat. Sebagian hartanya dihibahkan untuk kepentingan sosial dan anak-anaknya dikirim ke pesantren untuk belajar agama agar kelak menjadi orang baik. Mungkin karena faktor “makanan haram”, itu anak-anaknya sulit menyerap ilmu agama dan cenderung melawan norma-norma.
Baca juga Memburu Benda Magis
Pada hari tuanya, (zaman Jepang) dia menunaikan ibadah haji. Namun di sana banyak gangguan, bahkan setelah datang di tanah air pun kesehatan jiwanya belum sembuh.
Ketika dia sudah agak membaik dia berkata, “Anak-anak saya mungkin kelak tidak mampu membawa harta yang saya wariskan.”
Dan uniknya, empat anaknya yang mau jualan tanah warisan untuk menunaikan ibadah haji, selalu ada halangan.
Hanya satu anaknya yang berhasil menunaikan ibadah haji, namun itu hasil menjual tanah dari keluarga suaminya.
Masruri, penulis buku, praktisi dan konsultan metafisika tinggal di Siarahan, Cluwak, Pati