blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengenakan jaket Brimob didampingi Kapolres AKBP Piter Yanottama menyerahkan tumpeng kepada personel Korp Brimob.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bernostalgia dengan menggelar syukuran dan peringatan Hari Jadi Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri yang ke-76 di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Minggu (14/11) malam.

Perayaan HUT Brimob itu pun berlangsung meriah dan bisa jadi merupakan satu-satunya di Indonesia yang dilaksanakan oleh Bupati. Sebelum berkarier menjadi Wakil Bupati dan Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto memang pernah mengabdi sebagai Polri dan bertugas di Korps Brimob.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama yang juga pernah bertugas sebagai Korp Brimob pun hadir bersama para anggota Brimob aktif di Polres Kebumen, serta jajaran kepolisian yang dulu pernah ditempatkan di Brimob, dan turut dimeriahkan dengan shalawatan dari Majelis Ahbabul Musthofa.

Bupati menyatakan kecintaannya terhadap Korps Brimob yang merupakan unit (Korps) tertua di tubuh Polri. Di hari jadi yang ke 76 ini, ia turut merasakan pengalaman dulu selama bertahun-tahun, ia pernah dididik dan dilatih sebagai anggota Brimob Polri. Baginya Brimob tak pernah mengecewakan.

blank
Bupati Arif Sugiyanto didampingi Kapolres AKBP Piter Yanottama bersama peronel Korp Brimob dan para polisi yang pernah bertugas di Korp Brimob merayakan HUT ke- 76 Brimob.(Foto;SB/Ist)

“Ditempatkan di mana pun Brimob Insya Allah tak pernah mengecewakan. Terbukti Pak Kapolres pernah ditempatkan di Poso Alhamdulillah, di Polda Metro Alhamdulillah, kemudian pernah di KPK dan terakhir Kapolres Kebumen,”ucap Bupati yang turut disambut tepuk meriah para hadirin dan tamu undangan.

Arif Sugiyanto mengenang, dirinya terdidik dan terlatih sebagai anggota Brimob dalam Barung menerangkan, dasar bintara atau Dasba 6.000, karena jumlahnya memang ada 6.000. Menurutnya, menjadi anggota Brimob mendidik orang agar terlatih, bukan yang terbaik.

“Kalau terlatih itu orang sudah terbiasa, kalau terbaik itu cuma satu. Kalau terlatih itu kelompok atau tim. Brimob menembak terbaik itu ya satu. Tapi terlatih itu tim atau kelompok,”jelasnya.

Demi Bangsa dan Negara, Brimob Tak Pernah Menolak

Bupati menekankan, seorang anggota Brimob ditempatkan di mana pun selalu siap tidak akan menolak. Apalagi jika itu untuk kepentingan bangsa dan negara. Karena sesuai Moto Brimob “Seluruh Jiwa Ragaku adalah Kemanusian.”

Bupati juga yakin, Brimob selalu mendukung program pemerintahan.”Apalagi di masa sulit ini, banyak keterlibatan Brimob dalam mendukung penanganan Covid-19, baik dalam pengamanan masyarakat, vaksinasi dan ketertiban di luar, karena tugas mereka adalah kemanusian,”jelasnya.

Sementara itu Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama menambahkan, dirinya pun sangat senang dan bangga pernah dididik dan dilatih dalam satuan Brimob dari 2002 sampai 2010. Ia bhahkan mengaku pernah ditempatkan di Poso. Ia bersyukur menjadi polisi awalnya di tempatkan di Brimob.

“Alhamdulillah banyak hal baik dan positif yang kita dapat di Brimob berupa nilai tanggungjawab, kesabaran, nilai kompetensi, kejujuran, dan nilai setia dan tunduk terhadap pimpinan,”jelas AKBP Piter Yanottama .

Sama halnya di tempat lain, AKBP Piter Yanottama melihat satuan Brimob di lingkup Polres Kebumen juga sangat handal dan bisa diandalkan. Kapolres percaya, sampai kapapun nilai kebajikan yang dimiliki segenap anggota Brimob akan tetap terpatri dalam segenap jiwa raganya.

“Saya memaknai Brimob menjadi dua hal. Brimob sebagai kesatuan dan Brimob sebagai filosofi. Brimob sebagai kesatuan kita sudah tidak di kesatuan itu. Tapi Brimob sebagai filosofi, maka akan kita bawa selalu dalam aliran darah, dalam jiwa- jiwa, dan dalam setiap interaksi dengan masyarakat sesuai kapasitas dan status sosial kita masing-masing,”tandas Kapolres yang murah senyum itu.

Komper Wardopo