BREBES (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Brebes mendukung Program Ketahanan Pangan TNI pada sektor pertanian. Bentuk dukungannya melalui inventarisasi lahan idle atau lahan yang tidak digunakan pemerintah untuk kepentingan penanaman dan pengembangan pertanian.
“Ini adalah rintisan yang sangat baik dari Dandim, ini sangat menginspirasi, untuk selanjutnya Pemkab Brebes akan menginventarisasi aset-aset Pemda yang idle agar digunakan TNI,” ucap Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar SH MHum saat Penanaman Jagung Bersama, di Area Lapangan Tembak Kodim/0713 Brebes, Kecamatan Songgom, Jumat (19/4/2024).
Iwan mengatakan, setiap yang idle harus diamankan dari tiga aspek fisik, administrasi dan hukum. Kalau memang idle akan didayagunakan untuk masyarakat, jangan sampai mangkrak karena bisa jadi sengketa seperti diduduki warga kemudian disertifikatkan dan terjadi gugat menggugat.
“Besok akan kami cek lagi, di mana saja lahan yang idle, yang memang belum ada perencanaan. Dari kabupaten kita tuju ke aset-aset desa termasuk nanti menyisir ke aset provinsi yang memang banyak asetnya di kabupaten maupun kota,” terangnya.
Lanjut Iwan, Pemkab Brebes membuka kerja sama dengan Kodim terkait pertanian, mengingat Brebes salah satu penyandang pangan di Indonesia. Dia berharap tidak hanya di Songgom juga bisa berjangka dan menjadi pusat pembelajaran pertanian, bisa menggandeng pihak ketiga seperti akademisi dan akan tumbuh dengan pengusaha.
“Mudah-mudahan upaya hari ini dapat menuju kesejahteraan dan memberikan masyarakat Brebes yang agraris, semua ikut berpartisipasi, dari Brebes untuk Indonesia dari sektor pertanian, dan siapa tahu nanti sektor peternakan,” pungkasnya.
Dandim 0713/Brebes Sapto Broto menyampaikan, Kodim 0713/Brebes mencari lahan yang potensial untuk dimanfaatkan dan dikembangkan di sektor pertanian. Demikian sesuai perintah Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) yang memberikan atensi tinggi bahwa ketahanan pangan perlu menjadi perhatian lebih.
“Penanaman jagung yang pertama kali, kebetulan ini lahan nganggur supaya menjadi lahan produktif, sehingga akan bermanfaat untuk kita semua,” tuturnya.
Sapto mengatakan, target luas lahan minimal 200 Hektar sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Jika nantinya ada penambahan lahan bisa ditanami bawang merah, padi, kedelai, semangka, cabai dan lainnya.
“Intinya harus ada lahan tanam baru seluas 200 Hektar, yang mana bisa menggunakan lahan TNI maupun aset Pemkab untuk disinergikan,” tegasnya.
Sapto berharap dalam kurun waktu 4 bulan kedepan dapat memberikan hasil. Kemudian dikembalikan lagi ke masyarakat, karena memang tujuan program ini adalah untuk kesejahteraan bersama.
Sutrisno