blank
Cupu-cupu band dalam launching video klip kisah sedih adon-adon coro di Bayfront Cafe Sabtu (2/10-2021) malam (foto: Kanal Budiarto)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Bagi komunitas musik di Jepara, nama Cupu-Cupu Band tentu tak asing lagi. Sebab grup ini telah berdiri sejak tahun 2009 dengan formasi awal Eswal,  Obel, Busro, Komo dan Bagong. Nama Cupu-Cupu Band  sendiri menurut mereka adalah kupu-kupu yang imut, cantik dan menggemaskan karena keindahannya.

Grup ini berangkat dari sekumpulan musisi yang sebelumnya telah eksis di grup mereka yang lama. Namun  mereka saat itu belum memiliki lagu ciptaan sendiri. “Kami hanya membawakan lagu-lagu penyanyi yang telah tenar,” ungkap Busro.

blank
Brodin Fakhrudin, Didin Ardiansyah, dan Zainal Arif dalam diskusi musik Kisah Sedih Adon-adon Coro (foto: Kanal Budiarto)

“Kami bergabung karena memiliki mimpi yang sama. Memiliki karya yang dapat dipersembahkan kepada masyarakat. Karena itu kami ingin memiliki album sendiri,” ujar Ahmad Busro Bolo-Bolo yang sejak awal memegang bas. Sedangkan personil Cupu-Cupu Band sekarang adalah Eswal, Busro Slenk,  Herman dan  Caplin

Sementara genre musik  yang dipilih adalah musik pop agar mudah dinikmati masyarakat Hanya saja dalam sejumlah karyanya banyak  dibalut balada dengan lirik  puisi  yang tergolong berat.

blank
Personel Cupu-cupu Band

Lirik dengan bahasa sastra ini muncul karena kedekatan Cupu-Cupu dengan Kelomppok Seni Sastra Jepara (KSSJ), tempat berkumpulnya  sastrawan Jepara. Eswal Waluyo, disamping vokalis grup ini juga awalnya berangkat dari sastra.

Bahkan dua album Cupu-Cupu Band yang sudah di rilis disebutnya sebagai hadiah bagi KSSJ  yang sudah bertahun-tahun bersama.   Kemudian Cupu-Cupu Band  mencoba mengeluarkan album untuk Jepara bertema tempat-tempat  wisata yang indah di Jepara dan juga potensi yang dimiliki. Ada lagu yang berkisah tentang Kopi Tempur, Eksotika Telaga Sejuta Akar, Pesona Kalibening, Pasar Sore Karangrandu, Pantai semat dan Desa Wisata Mulyoharjo.

blank
Suasana launching video klip lagu Kisah Ssedih Adon-adon Coro di Bayfront Cafe Teluk Awur Jepara (foto: Kanal Budiarto)

Kritik Gadis Matre

Video Klip Kisah Sedih Adon-Adon Coro (KSAAC) yang Sabtu (2/10-2021) malam di lounching di Bayfront Cafe Telukawur ini berisi kisah percintaan dua anak muda yang sama-sama suka   kuliner Adon-Adon Coro, minuman khas Jepara. Mereka sering kali memadu kasih dengan cara  menikmati minuman itu  bersama.

Mamun di tempat mereka sering kali bertemu  itu,  keduanya berpisah sebab kehadiran orang ketiga yang lebih kaya ketimbang sang cowok yang hanya bekerja sebagai tukang ukir. Ironisnya perpisahan mereka juga di tempat yang bisa mereka kunjungi “Ini fenomena yang lumrah di Jepara, perempuan meninggalkan laki-lagi karena persoalan ekonomi,” ujar Achmad Busro Bolo-Bolo.

Dalam penggarapan video klip KSAAC ini Cupu-Cupu Band  bekerja sama dengan Shine Visual yang sudah  lama bergerak  di bidang fotografer dan film. Sutradara pembuatan klip ini dipegang langsung oleh sang vocalis eswal yang sering berseloroh mengaku sebagai titisan sastrawan Jepara,  almarhum  Masudi Dec yang juga dikenal  seorang sutradara handal jepara..

Idealisme dan totalitas sang vocalis dicurahkan dalam pembuatan  vidio klip KSAAC. Bahkan untuk pembuatan klip ini ditunjukan cintanya pada Jepara dengan mengambil gambar di tempat-tempat  indah di Sumosari, Air Terjun Banyu Anjlok, Pantai Clumik Karangkebagusan, SCJ, Desa Wisata Mulyoharjo serta Karimunjawa

Harapannya vidio klip ini mampu mengangkat subcribenya Shine Visual yang mulai menanjak. Mereka juga ingin mengenalkan tempat-tempat  istimewa di Jepara yang mungkin belum dikenal  oleh masyarakat luar Jepara

Sejumlah tokoh seni Jepara hadir pada peluncuran video klip KSAAC seperti Didin Ardiyansyah, Zaenal Arief dan Brodin Fachrudin. “Melihat perjalanan Cupu-Cupu Band sudah saatnya kelompok musik ini eksis di balntika musik di tanah air,” ujar Brodin

Launching video klip KSAAC kemudian berubah menjadi diskusi tentang seni musik dan kesenian Jepara yang berlangsung sangat dinamis.

Hadepe