JEPARA (SUARABARU.ID) – Bagi komunitas musik di Jepara, nama Cupu-Cupu Band tentu tak asing lagi. Sebab grup ini telah berdiri sejak tahun 2009 dengan formasi awal Eswal, Obel, Busro, Komo dan Bagong. Nama Cupu-Cupu Band sendiri menurut mereka adalah kupu-kupu yang imut, cantik dan menggemaskan karena keindahannya.
Grup ini berangkat dari sekumpulan musisi yang sebelumnya telah eksis di grup mereka yang lama. Namun mereka saat itu belum memiliki lagu ciptaan sendiri. “Kami hanya membawakan lagu-lagu penyanyi yang telah tenar,” ungkap Busro.
“Kami bergabung karena memiliki mimpi yang sama. Memiliki karya yang dapat dipersembahkan kepada masyarakat. Karena itu kami ingin memiliki album sendiri,” ujar Ahmad Busro Bolo-Bolo yang sejak awal memegang bas. Sedangkan personil Cupu-Cupu Band sekarang adalah Eswal, Busro Slenk, Herman dan Caplin
Sementara genre musik yang dipilih adalah musik pop agar mudah dinikmati masyarakat Hanya saja dalam sejumlah karyanya banyak dibalut balada dengan lirik puisi yang tergolong berat.
Lirik dengan bahasa sastra ini muncul karena kedekatan Cupu-Cupu dengan Kelomppok Seni Sastra Jepara (KSSJ), tempat berkumpulnya sastrawan Jepara. Eswal Waluyo, disamping vokalis grup ini juga awalnya berangkat dari sastra.
Bahkan dua album Cupu-Cupu Band yang sudah di rilis disebutnya sebagai hadiah bagi KSSJ yang sudah bertahun-tahun bersama. Kemudian Cupu-Cupu Band mencoba mengeluarkan album untuk Jepara bertema tempat-tempat wisata yang indah di Jepara dan juga potensi yang dimiliki. Ada lagu yang berkisah tentang Kopi Tempur, Eksotika Telaga Sejuta Akar, Pesona Kalibening, Pasar Sore Karangrandu, Pantai semat dan Desa Wisata Mulyoharjo.
Kritik Gadis Matre
Video Klip Kisah Sedih Adon-Adon Coro (KSAAC) yang Sabtu (2/10-2021) malam di lounching di Bayfront Cafe Telukawur ini berisi kisah percintaan dua anak muda yang sama-sama suka kuliner Adon-Adon Coro, minuman khas Jepara. Mereka sering kali memadu kasih dengan cara menikmati minuman itu bersama.
Mamun di tempat mereka sering kali bertemu itu, keduanya berpisah sebab kehadiran orang ketiga yang lebih kaya ketimbang sang cowok yang hanya bekerja sebagai tukang ukir. Ironisnya perpisahan mereka juga di tempat yang bisa mereka kunjungi “Ini fenomena yang lumrah di Jepara, perempuan meninggalkan laki-lagi karena persoalan ekonomi,” ujar Achmad Busro Bolo-Bolo.
Dalam penggarapan video klip KSAAC ini Cupu-Cupu Band bekerja sama dengan Shine Visual yang sudah lama bergerak di bidang fotografer dan film. Sutradara pembuatan klip ini dipegang langsung oleh sang vocalis eswal yang sering berseloroh mengaku sebagai titisan sastrawan Jepara, almarhum Masudi Dec yang juga dikenal seorang sutradara handal jepara..
Idealisme dan totalitas sang vocalis dicurahkan dalam pembuatan vidio klip KSAAC. Bahkan untuk pembuatan klip ini ditunjukan cintanya pada Jepara dengan mengambil gambar di tempat-tempat indah di Sumosari, Air Terjun Banyu Anjlok, Pantai Clumik Karangkebagusan, SCJ, Desa Wisata Mulyoharjo serta Karimunjawa
Harapannya vidio klip ini mampu mengangkat subcribenya Shine Visual yang mulai menanjak. Mereka juga ingin mengenalkan tempat-tempat istimewa di Jepara yang mungkin belum dikenal oleh masyarakat luar Jepara
Sejumlah tokoh seni Jepara hadir pada peluncuran video klip KSAAC seperti Didin Ardiyansyah, Zaenal Arief dan Brodin Fachrudin. “Melihat perjalanan Cupu-Cupu Band sudah saatnya kelompok musik ini eksis di balntika musik di tanah air,” ujar Brodin
Launching video klip KSAAC kemudian berubah menjadi diskusi tentang seni musik dan kesenian Jepara yang berlangsung sangat dinamis.
Hadepe