blank
Tim KKN Kelompok 93 bersama Bu Rukayen

JEPARA (SUARABARU.ID) – Kota Jepara tidak hanya dikenal sebagai kota ukir,  tetapi  juga kaya dengan berbagai macam kuliner. Salah satunya adalah makanan tradisional Tape Singkong. Salah satu sentra pembuatan tape singkong adalah Desa Slagi, Kecamatan Pakis Aji.

Namun di Desa Ngabul juga ada usaha rumahan membuat tape singkong. Salah satunya adalah tape singkong yang dikelolah oleh Ibu Rukayen. Usaha Tape singkong Ibu Rukayen sering dikenal dengan Tape Singkong Mak Kayen dan beralamat di Ngabul RT 03 RW 05.  Usaha ini didirikan pada tahun 2006 bersama dengan suaminya. Saat ini  penjualan  tape Mak Kayen merambah ke kota kudus. Hanya saja tape tersebut tidak dikenal dengan sebutan Mak Kayen seperti yang dikenal di lingkungan sekitar Ngabul.

blank
Tim KKN Kelompok 93 bersama Kukuh Dwi Wijanarko, S.Sn,. M.Sn , Dr. Ali Sofwan, M.Si., CADE., CAAT. dan Nurul Huda, S.E., M.M.

Penjualan tape Mak Kayen hanya mengandalkan reseller dan jika tape yang diproduksi lebih atau masih, Mak Kayen menjualnya langsung kepasar dengan kemasan yang lebih kecil, untuk para penjual sayuran keliling yang nantinya untuk dijual lagi.  Selama pandemi bisnis tape singkong ini terkena dampak dari pandemi sehingga berkurangnya pembeli dan menjadikan harga tape mengalami penurunan.

Hal tersebut menjadikan Tim KKN Kelompok 93 yang terdiri dari Muhammad Ali Ridho , Dinda Fitri Wulandari, Dian Tantri Wahyuniarti, Adhevia Perdana Putri, dan Aprinia Zulianti dari Fakultas Ekonomi Bisnis ingin bermitra dengan Tape singkong mak Kayen.  Tim KKN Kelompok 93 ingin menyulap tape singkong menjadi tape yang diminati semua kalangan .

Salah satu cara yang ditempuh Tim KKN  Kelompok 93 adalah dengan mengubah kemasan tape Mak Kayen menjadi menarik. Selain packaging yang menarik tim juga ingin membantu  Rukayen memperluas jaringan pemasaran .

“Kami ingin menjadikan tape singkong menjadi makanan tradisional yang tidak hanya diminati oleh orang tua saja, tetapi juga  diminati banyak kalangan  dengan tampilannya yang menarik dan rasanya yang khas. Tidak hanya disekitar Ngabul ,kami juga ingin usaha tape singkong  Mak Kayen dikenal dimana-mana ” ucap salah satu tim KKN.

Selain mengubah kemasan menjadi menarik , tim KKN juga membantu memperluas jaringan pemasaran dengan cara membantu promosi di sosial media dan membuatkan akun gojek. Dengan dibantu 3 Dosen sebagai narasumber  yaitu  Kukuh Dwi Wijanarko, S.Sn,. M.Sn ,   Dr. Ali Sofwan, M.Si., CADE., CAAT. dan Nurul Huda, S.E., M.M. tim KKN  Kelompok 93 telah mengadakan pelatihan pemasaran online dan packaging  di tempat usaha  Rukayen. Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan usaha tape singkong Mak Kayen menjadi lebih maju dan dikenal serta diminati semua kalangan.

Alvaros