blank
Pembersihan lokasi banjir bandang di Siwuran Garung, Wonosobo berlangsung hingga malam hari. Foto: SB/dok BPBD

WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Akibat hujan deras yang menguyur sejak siang hingga menjelang petang kemarin, sejumlah tiga rumah warga Siwuran Garung, Wonosobo, yang terletak di bawah jalan raya menuju Pegunungan Dieng, diterjang banjir bandang.

Tiga rumah yang kebanjiran milik Komarudin (52), Suminah (65) dan Novi Suryanto (33). Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun rumah korban tergenang air hingga kurang lebih 40 centimeter, dan beberapa perabot rumah basah tergenang air.

Air yang meluap dari drainase yang tertimbun longsoran tanah, menyebabkan air bah menerjang dan masuk ketiga rumah yang berada persis di bawah jalan raya. Pemilik rumah sempat panik, saat hujan deras air masuk dan mengenangi rumahnya.

BACA JUGA: Petugas Gabungan Amankan Vaksinasi di Balun Cepu, Cegah Kerumunan Warga

Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Bambang Trie, bertindak cepat begitu mendapat laporan perihal musibah banjir bandang di Siwuran Garung. Jajaran Forkompimcam Garung, Relawan Penangulangan Bencana (RPB) dan personel TNI-Polri serta relawan BPBD, langsung mendatangi lokasi.

Alhamdulillah, dalam waktu tak lama situasi dapat terkendali. Longsoran tanah yang menimbun drainase segera bisa disingkirkan. Jalan raya Dieng yang terkena lumpur juga bisa cepat dibersihkan. Air yang masuk rumah pun langsung surut,” katanya.

Menurut Bambang, kegiatan pembersihan drainase, jalan raya dan tiga rumah yang diterjang banjir, membutuhkan waktu sekitar dua jam. Meski begitu, jalan raya menuju tempat wisata Pegunungan Dieng sempat macet beberapa saat.

BACA JUGA: Vaksinasi di Dukun, Magelang, Mengalokasikan 1.300 Orang

”Saya ucapkan terima kasih atas kerja sama dan kesigapan semua pihak. Sehingga dalam waktu tak lama, lokasi banjir bandang dapat segera dibersihkan. Mudah-mudahan musibah yang sama tidak terulang kembali,” ujar Bambang, yang pernah menjabat sebagai Camat Kalikajar itu.

Pihaknya menghimbau kepada warga setempat, untuk tetap waspada. Sebab, saat ini daerah Wonosobo dan sekitarnya, sudah mulai memasuki musim penghujan. Beberapa hari terakhir ini, intensitas hujan deras mulai sering terjadi di sore hingga malam hari.

”Wonosobo termasuk zona merah bencana alam. Di musim penghujan sering terjadi musibah tanah longsor, tanah bergerak, banjir bandang dan angin puting beliung bisa terjadi sewaktu-waktu. Mari terus berdoa, agar musibah bencana alam itu tidak menimpa warga,” pintanya.

Muharno Zarka-Riyan