blank
Anggota Komisi C DPRD Jateng M Nur Khabsyin saat menjadi narasumber pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana. Foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah M Nur Khabsyin mengingatkan Pemkab Kudus mulai melakukan langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya bencana banjir di wilayah setempat. Pemkab Kudus harus memiliki langkah jelas dan terarah agar bencana tersebut tidak terus terulang setiap tahunnya.

Hal tersebut disampaikan Khabsyin saat hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana yang diselenggarakan BPBD Jawa Tengah di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Minggu (12/9).

“Saat ini sudah mau masuk musim hujan. Pemkab Kudus harus segera melakukan langkah strategis guna mencegah bencana banjir agar tidak terus terulang lagi,”kata politisi yang juga asli Kudus tersebut.

Lebih lanjut, wakil rakyat asal PKB ini juga meminta agar pemangku kebijakan tak hanya bereaksi saat bencana telah terjadi. Kebijakan jangka panjang harus dilakukan agar bencana tersebut tidak selalu terulang setiap tahunnya.

“Seringkali para pemangku kebijakan lupa ketika bencana banjir sudah mulai berlalu. Padahal, antisipasi banjir harus terus dilakukan secara terencana dan jangka panjang,”tandasnya.

Khabsyin kemudian mencontohkan kejadian banjir yang melanda Kudus di awal tahun ini. Saat itu, genangan air di beberapa titik seperti Tanggulangin, Tanjungkarang, dan beberapa wilayah lain terjadi cukup lama lantaran tidak memadainya infrastruktur pengendali banjir yang dimiliki Pemkab.

Saat itu, Pemkab kesulitan untuk mengatasi genangan yang terjadi selama belasan hari karena minimnya ketersediaan pompa. Bahkan, saat itu Pemprov melalui BBWS harus turun tangan dengan mendatangkan pompa untuk menyedot genangan air yang ada.

“Pompa air yang minim, membuat langkah penanganan banjir saat itu kurang maksimal. Semestinya Pemkab Kudus mulai memikirkan untuk membeli pompa mobile yang bisa dibawa berpindah-pindah dengan jumlah sebanyak-banyaknya. Sehingga saat terjadi genangan, pompa tersebut bisa segera dioperasikan,”tukasnya.

Tak hanya itu, penambahan pompa dengan kapasitas besar minimal 500 liter per detik juga harus ditambah terutama di wilayah-wilayah cekungan seperti Tanggulangin. Pasalnya, pompa yang ada selama di lokasi tersebut sejauh ini belum maksimal mengurangi genangan yang terjadi.

Sementara, untuk jangka panjang, perlu ada langkah strategis berupa pembangunan embung-embung kecil atau sedang minimal di 4 titik yang bisa ditempatkan di beberapa desa seperti Jati Wetan, Jetiskapuan, Gulang, Pasuruhan Kidul, hingga Setrokalangan.

Normalisasi juga harus dilakukan secara menyeluruh terutama di sejumlah sungai yang saat ini banyak mengalami sedimentasi. Di saat menjelang musim hujan ini, perlu ada mobilisasi masyarakat untuk ikut membantu membersihkan sampah yang banyak tertimbun di DAS sungai.

“Yang terpenting ada upaya serius dari para pemegang kebijakan di Kudus agar banjir seperti ini tidak terulang. Kasihan masyarakat yang setiap tahun harus menderita,”pungkasnya.

Tm-Ab