blank
Warga duduk di atas rakit buatan dari botol plastik di sebuah jalan yang terendam banjir di Jintang, Chengdu, provinsi Sichuan, China, Kamis (11/7/2021). China menghadapi dampak dari Topan Soulik Jumat kemarin sementara jumlah korban tewas dan hilang dari hujan deras di China meningkat hingga lebih dari 200 orang. Setidaknya 36 orang tewas dalam bencana banjir di Sichuan sejak akhir pekan lalu, dan 166 orang masih hilang. Antara

SHANGHAI (SUARABARU.ID)– Hujan deras di provinsi Sichuan, China barat daya, telah mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar 250 juta yuan (Rp553 miliar), demikian menurut laporan penyiar pemerintah China, CCTV, Sabtu (7/8/2021) malam.

Mulai pukul 1 siang waktu setempat pada Sabtu (7/8/2021), curah hujan mempengaruhi sekitar 121.600 orang di enam kota di seluruh provinsi. Ada 45 rumah yang ambruk dan 118 rusak berat, tambah penyiar.

China biasanya mengalami curah hujan tertinggi di musim panas. Para ahli China baru-baru ini telah memperingatkan bahwa cuaca ekstrem dapat menyebabkan bahaya.

Bulan lalu, provinsi Henan tengah juga dilanda badai hebat, dengan ibu kota provinsi Zhengzhou mengalami hujan setara dengan satu tahun hanya dalam tiga hari.

Ant-Claudia