blank
RSUD dr Loekmonohadi Kudus. foto:dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Semua rumah sakit (RS) di Kabupaten Kudus, mulai menerima pasien rujukan dari luar daerah, baik suspek maupun terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini menyusul jumlah pasien dari dalam Kudus mulai berkurang seiring menurunnya penularan Covid-19 di Kota Kretek.

“Silakan rumah sakit luar daerah merujuk pasien Covid-19 ke rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Kudus karena sebelumnya kami juga dibantu,” kata Bupati Kudus Hartopo, Rabu (21/7).

Untuk kapasitas tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit, kata dia, masih tersedia cukup banyak karena berdasarkan data 17 Juli 2021 tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rawat inap rumah rakit rujukan pasien Covid-19 berkisar 25 persen, sedangkan BOR ICU sekitar 61 persen.

Jumlah pasien dirawat, katanya, juga semakin menurun per 18 Juli 2021 sebanyak 469 pasien terkonfirmasi positif corona, sedangkan dirawat sebanyak 99 orang dan isolasi mandiri 370 orang.

Kalaupun ada lonjakan pasien rujukan dari luar daerah, kata Hartopo, dibatasi hingga BOR 70 persen untuk mengakomodasi pasien dari lokal Kudus.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus Abdul Aziz Achyar mengungkapkan bahwa RSUD Kudus sudah menerima pasien rujukan dari luar daerah. Mulai dari Pekalongan, Semarang, hingga Ungaran.

“Untuk jumlahnya kami belum bisa memastikan karena harus melihat datanya terlebih dahulu. Tetapi jumlahnya memang cukup banyak,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sistem rujukan pasien kini semakin dipermudah, cukup berkoordinasi secara personal antara rumah sakit perujuk dan rumah sakit penerima rujukan.

“Ketika rumah sakit penerima rujukan itu BOR-nya rendah, tentunya bisa langsung diterima,” pungkas Aziz.

Tm-Ab