blank
Sebagian lokasi obyek wisata Taman Kyai Langgeng, Kota Magelang, (Bag Prokompim, pemkot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan menyebabkan industri pariwisata merugi, termasuk obyek wisata Taman Kyai Langgeng (TKL), Kota Magelang.

Pengunjung menurun drastis, mengakibatkan pendapatan perusahaan umum daerah (perumda) milik Pemkot Magelang terjun bebas. Ditambah lagi pada masa PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 yang diperpanjang hingga akhir Juli 2021, lokasi wisata itu harus tutup.

Direktur Utama Perumda Objek Wisata Taman Kyai Langgeng, Arif Taat Ujiyanto yang baru menjabat seumur jagung,  membuat terobosan dengan membuat  ‘glamping’ (glamour camping).

Dia akan membuka glamping memanfaatkan pandemi Covid-19 tersebut, sekaligus menjadi tempat isolasi mandiri (isoman) bagi warga yang terpapar Covid-19 kategori ringan atau OTG.

‘’Memang baru wacana, namun saya sudah membicarakan rencana itu dengan Disporapar, Dinas Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19. Semoga bisa terealisasi secepatnya,’’ harapnya.

Menurutnya, luas areal Taman Kyai Langgeng sekitar 27 hektar, udaranya sejuk dan bisa untuk olah raga serta menjadi tempat istirahat. Kenapa keunggulan fasilitas yang dimiliki tidak dimanaatkan untuk wisata isoman.
Menurutnya, ide itu muncul setelah melihat data warga yang isoman,  terutama orang tanpa gejala (OTG) cukup banyak, baik yang isoman di rumah masing-masing maupun terpusat.

 

blank
Direktur Utama Perumda Taman Kyai Langgeng, Kota Magelang, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

Tempat isoman seperti itu dinilainya terbatas, sehingga dimungkinkan orang yang sedang menjalaninya merasa kurang nyaman. Sedang di Taman Kyai Langgeng tempatnya luas dan berbasis alam.

‘’Kamar mandi cukup banyak, juga ada pendopo yang cukup besar. Kalau di hotel mungkin setres, kalau di alam terbuka kan lebih segar, nanti ada senamnya, berjemur dan outbond, sehingga tidak lagi stres,’’ ujarnya.

Terkait itu, Arif akan mendirikan tenda-tenda lux, ditambah fasilitas pendukung yanglengkap dan nyaman, serta akses terbatas khusus untuk wisata isoman.

‘’Kami akan siapkan tempat-tempat ngopi, bahkan di sungai bisa taruh ikan untuk memancing. Jadi, warga yang isoman bisa sambil piknik, sehingga cepat sembuh,’’ harapnya.

Terkait pendapatan Taman Kyai Langgeng selama pandemi, Arif menerangkan, dirinya berusaha berusaha beradaptasi dengan keadaan saat ini. Yaitu melakukan win-win solution.

Dia menekankan kepada marketing untuk menguatkan brand wisata sehat, di taman yang pernah meraih predikat sebagai taman terbaik di Indonesia ini.

‘’Setelah PPKM selesai dan diperkenankan untuk berwisata,  kita buka namun menerapkan prokes ketat. Dari tempat yang luas memungkinkan untuk jaga jarak, di tiap titik ada tempat cuci tangan dan nuansa alam yang luar biasa dapat meningkatkan imun,’’ ungkapnya.

 

Penulis : prokompim/pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono