blank
Wakil Bupati Wonosobo M Albar ketika menyampaikan paparan dalam Rakor kemiskinan. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Wakil Bupati Wonosobo M Albar menegaskan pandemi global Covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, tak terkecuali bagi warga Wonosobo.

Oleh karena itu, ujar dia, masyarakat tidak boleh  terkungkung dengan kondisi tersebut. Namun harus dapat beradaptasi dengan situasi yang ada dan bersama-sama untuk bangkit dari keterpurukan dan kemiskinan.

“Kita tidak boleh diam begitu saja dengan pandemi global Covid-19 ini. Kita musti bersama-sama cancut taliwondo untuk beradaptasi dengan situasi yang ada. Kerja keras untuk bangkit memulihkan sektor ekonomi demi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya, Jumat (18/6).

Dalam rapat koordinasi (Rakor) untuk mengentaskan kemiskinan yang digelar di Bappeda, Wakil Bupati juga mengungkapkan kemiskinan merupakan masalah bersama. Karena itu, penyelesaiannya pun harus dilakukan secara bersama-sama pula.

Lebih lanjut disampaikan, di masa pandemi global Covid-19 ini banyak indikator yang berpengaruh terhadap kemiskinan dan harus dicermati untuk dilesaikan dengan cepat dan tepat. Jerat kemiskinan harus dijadikan musuh bersama.

“Pandemi global Covid-19 ini membuka berbagai indikator, yang mempengaruhi tingkat kemiskinan. Ada pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya yang harus dicermati bersama. Semua mesti berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan satu per-satu,” terang dia.

Belum Terasa

blank
Wakil Bupati Wonosobo, M Albar. Foto : SB/Muharno Zarka

Menurut Albar, program yang sudah dilakukan masih banyak yang belum terasa manfaatnya di tengah masyarakat. Untuk itu, program pengentasan kemiskinan harus lebih fokus agar tepat sasaran. Sehingga masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya.

“OPD tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Namun harus bersinergi. Bersatu bersama untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi angka kemiskinan. Sehingga bisa memperbaiki peringkat kemiskinan di Jateng agar bisa naik lagi,” tegas dia.

Pihaknya meminta, perlu dicermati dan dikaji bersama. Sentuhan apa yang mesti dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat. Semua organisasi perangkat daerah (OPD) harus membuat kebijakan yang lebih riil lagi sesuai yang dibutuhkan masyarakat.

Wakil Bupati juga menyadari adanya keterbatasan anggaran daerah akibat kebijakan pengurangan DAU dan adanya refocusing anggaran karena kondisi pandemi global Covid-19 seperti saat ini. Kondisi tersebut hampir dialami semua daerah. Tidak hanya di Wonosobo.

“Mari seiring dengan visi terwujudnya Wonosobo yang berdaya saing, maju dan sejahtera, maka semua pihak harus berikhtiar bersama untuk mensejahterakan masyarakat dan menekan angka kemiskinan di daerah ini,” ajaknya.

M Albar berujar semua tahu dan menyadari adanya keterbatasan anggaran ditambah kebijakan pengurangan DAU dan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi global Covid-19. Namun semua musti berikhtiar bersama demi mensejahkterakan warga miskin agar lebih berdaya.

Muharno Zarka