GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Lonjakan kasus covid-19 hingga 2.803 persen sempat membuat masyarakat Kabupaten Grobogan heboh.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adidasmito dari BNPB Jakarta menyebutkan, Kabupaten Grobogan mengalami kenaikan tertinggi tingkat Nasional hingga mencapai 2.803 persen, pada Selasa (15/6/2021).
Terkait hal itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan akhirnya melakukan klarifikasi atas pemberitaan yang telah beredar luar di masyarakat. Menurut Kepala Dinkes Grobogan, dr Slamet Widodo melalui Kasi Survailen, Imunisasi dan Kejadian Luar Biasa (KLB) Pujiyono, data itu merupakan akumulasi dari tahun 2020 hingga 13 Juni 2021.
BACA JUGA: Ganas Annar MUI Wonosobo Terbentuk, Siapa Saja Pengurusnya?
”Terkait data covid-19 di Kabupaten Grobogan mencapai 2.803 persen, dengan ini kami jelaskan, data itu adalah data dari tahun 2020 sampai 13 Juni 2021. Dari aplikasi New All Record (NAR). Namun kolom verifikasi baru di-klik secara keseluruhan, dan data itu keluar sebagai data baru dalam satu hari,” jelas Pujiyono.
Dia menjelaskan, pihak Dinkes Grobogan sudah berkonsultasi dengan Pos Kedaruratan Masyarakat atau Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kemenkes, dan sudah di-cleaning. Hingga akhirnya terverifikasi sebagai data Kabupaten Grobogan secara kumulatif sejak 2020.
”Data dari awal kasus sampai 13 Juni 2021, baru diverifikasi. Hal itu dilakukan, karena hasil bimbingan dari pendampingan Kemenkes bahwa data di NAR harus diversifikasi pada Kamis (10/6/2021),” tambah Pujiyono.
BACA JUGA: Asrama BPSDMD Jateng Digunakan untuk Isolasi Terpusat
Data itu bersumber dari aplikasi NAR yang di-update setiap hari oleh fasilitas pelayanan kesehatan yang melayani SWAB-PCR. Kesimpulannya, data yang ada diaplikasi NAR adalah hasil dari SWAB-PCR se-Kabupaten Grobogan.
Pujiyono menyampaikan, Dinkes sudah melakukan pemberitahuan kepada PHEOC terkait lonjakan itu. Namun pihak PHEOC menyatakan tidak masalah, karena pada akhirnya mengetahui data itu adalah data lama.
”Data itu sempat menimbulkan kegaduhan di masyarakat, karena lonjakannya mencapai 2.803 persen. Kami sudah menjelaskan ke PHEOC untuk klarifikasi, namun katanya tidak apa-apa, yang penting mereka tahu itu data lama,” ujar Pujiyono.
Dari informasi terakhir yang diterima atau hingga Rabu (16/6/2021), saat ini tercatat ada 4.330 kasus positif covid-19 di Kabupaten Grobogan. Dari total itu, sebanyak 3.593 pasien sembuh, 174 orang isolasi mandiri, 195 dirawat di fasilitas kesehatan dan 368 lainnya meninggal dunia.
Hana Eswe-Riyan