blank
Saat Ganjar Pranowo kunjungi RSUD RA Kartini ia menemukan sejumlah pasien Covid-19 sedang mengantri di depan IGD.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Karena keterbatasan ruang isolasi yang dimiliki oleh 6 rumah sakit rujukan di Jepara, maka 48,80 % pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, berada di fasilitas kesehatan yang ada di luar daerah. Sedangkan 51,20 dirawat di 6 rumah sakit rujukan di Jepara.

Dalam pengumuman Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara dalam postal resminya yang diungah 16 Juni 2021 jam 21.54 WIB disampaikan data sampai saat ini warga Jepara yang terkonfirmasi Cofid-19 sebanyak 209 orang dirawat di rumah sakit. Sementara yang lainnya menjalani isolasi mandiri dirumah dan 35 orang yang berada di BLK Pecangaan.

Dari jumlah tersebut 102 orang dirawat di rumah sakit luar daerah dan 107 orang dirawat di rumah sakit dalam daerah yang terinci RSUD RA Kartini 40 orang, RS Rehatta Kelet 14 orang,  RS Graha Husada 8 orang, RS Sultan Hadirin 15 orang, RS PKU Muhammadiyah Mayong 11 orang dan RS PKU Aisyiah Jepara sebanyak 19 orang.

Berdasarkan data yang bersumber dari DKK Jepara, pada tanggal 13 Juni 2021   Jepara memiliki 157 tempat tidur ruang isolasi. Tempat perawatan pasien terkonfirmasi Covid-19 tersebut berada di RSUD RA Kartini 35 tempat tidur, RS PKU Muhammdiyah Mayong 34 buah, RS Sultan Hadirin 18 buah, RS Graha Husada 15, RS Rehatta kelet 43 tempat tidur RS Aisyiah Jepara 12 tempat tidur.

Sementara tempat tidur ICU 16 buah  yang berada di RSU RA Kartini 7 buah,  PKU Mayong 2 buah, RSUD Kelet 6 nuah dan RS Aisyiah 1 buah.

“Minimnya daya tampung rumah sakit rujukan ini mencemaskan sebab banyaknya jumlah warga Jepara yang isman. Jika kondisinya memburuk maka akibatnya bisa fatal,” ujar tenaga kesehatan yang sedang jalani isolasi mandiri

Hadepe ulil abshor