blank

TEGAL (SUARABARU.ID) – Wali Kota Tegal, H Dedy Yon Supriono mengajukan bantuan terkait peningkatan perekonomian pelaku ekonomi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari.

Usulan bantuan disampaikan Dedy Yon kepada Panitia Kerja (Panja) Komisi IV DPR RI dan Plt Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini saat meninjau langsung di PPP Tegalsari Kota Tegal, Jumat (11/6/2021).

blank
CINDERA MATA – Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono menerima cindera mata dari Panitia Kerja Komisi IV DPR. (foto: nino moebi)

Dedy Yon menyampaikan, kebutuhan cold storage baik yang permanen dan portable, armada mobil thermo, fiberbox dengan kapasitas 200 kilogram basket industri, freezer ikan dengan kapasitas 500 kilogram, alih fungsi gedung filler industri milik KKP, budidaya pembenihan ikan gurame dan nila, pembangunan jalan menuju dalam kawasan industri pengolahan ikan masyarakat nelayan, normalisasi Kali Bacin untuk lalu lintas nelayan kecil, pembangunan TPI untuk nelayan kecil dan bantuan bioklop.

Dengan Komisi IV DPR RI melihat lebih dekat secara langsung kondisi operasional Pelabuhan Tegal Sari, Dedy Yon berharap dukungan dari DPR RI dan KKP agar bisa memberikan bantuan dari inventarisir permasalah nelayan yang ada, pihaknya menyambut dengan tangan terbuka. Sebab  menurutnya memang sektor perikanan adalah salah satu sektor andalan Kota Tegal.

“Dengan melihat lebih dekat secara langsung kondisi operasional Pelabuhan Tegal Sari, kami berharap dukungan dari DPR RI dan KKP agar bisa memberikan bantuan dari inventarisir permasalah nelayan yang ada. Kami meyambut dengan tengan terbuka, karena memang sektor perikanan adalah salah satu sektor andalan Kota Tegal,” tutur Wali Kota Tegal.

Ketua Kelompok Pengolahan Ikan Cahaya Bahari, Gunaryo menyampaikan bahwa Nelayan dengan pengolah ikan ibarat suami istri yang hubungannya sangat erat dan saling membutuhkan. Jadi apa yang disampaikan oleh Wali Kota Tegal adalah benar kebutuhan nelayan dan pelaku pengolah ikan di Pelabuhan Tegal Sari.

Gunaryo menambahkan bantuan dari Kementerian Perikanan di tahun 2009 masih dirawat dengan baik, namun perkembangan perikanan di Kota Tegal begitu pesat, sehingga Ia dan kelompoknya benar-benar membutuhkan tambahan kapasitas _cold storage_ untuk menampung hasil pembelian ikan dari nelayan.

“Kelompok kami butuh bangetyang namanya tempat penyimpanan, karena nelayan kalau jual ikan tapi yang mengolah itu nggak ada tempatnya, harga ikan itu bisa jatuh makanya kita membutuhkan itu yang namanya cold storage,” ujar Gunaryo.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Panja Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini menyampaikan bahwa semenjak Pelabuhan Tegal Sari yang dibangun pada tahun 2004, belum pernah mendapatkan sentuhan dari Pemerintah pusat, padahal kapasitasnya sudah tiga kali lipat.

“Harus ada rekomendasi yang konkrit untuk pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana di pelabuhan ini,” pungkas Anggia.

Sementara Plt Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan penataan secara komprehensif. Di sisi lain, Muhammad Zaini juga menyampaikan bahwa permintaan bantuan dari masyarakat juga harus diimbangi dengan komitmen untuk menjaga dan memperhatikan operasional bantuan tersebut. “Jangan sampai bantuan pemerintah tersebut berujung pada terbengkalainya alat-alat bantuan dari pemerintah,” kata Muhammad Zaini.

Muhammad Zaini juga menyebut pihaknya akan mendiskusikan dengan koperasi atau dengan siapa yang akan mengelola barang-barang bantuan tersebut. Sebab menurut Zaini pihaknya tidak bisa memberikan bantuan tersebut kepada orang perseorangan tapi harus diberikan kepada koperasi yang diharuskan mampu untuk mengelola agar dapat berjalan secara kontinyu,  bukan hanya pada saat diserahkan saja.

Nino Moebi