blank
Koordinasi pelatihan sumber daya manusia dan ekonomi kreatif dalam rangka pengembangan DPSP Candi Borobudur. Foto: Eko Priyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Magelang terus berupaya membangkitkan sektor pariwisata ekonomi kreatif lewat beragam strategi. Salah satunya melalui pemberian insentif kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar mampu bertahan di tengah masa pandemi.

Untuk itu pemerintah melaksanakan kegiatan pelatihan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di DPSP Borobudur, di ruang Bina Karya Setda Kabapaten MagelangRabu (19/5/2021). Hadir dalam acara itu pelaku UMKM di Borobudur serta perwakilan dari Tokopedia.

Kegiatan ini juga agar menambah wawasan untuk digitalisasi produk terkait kepariwisataan dan pendampingan kewirausahaan mikro kecil menengah untuk mendapatkan peningkatan kapasitas agar dapat lebih berkembang,” kata Asisten Deputi Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Erni Esti Setyowati.

Menurut Erni, keberadaan UMKM saat ini harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman, salah satunya dengan digitalisasi produk unggulan. Di mana melalui digitalisasi itu produk bisa langsung diakses oleh seluruh masyarakat, sehingga berdampak pada pemasarannya.

“Sekarang ini siapa yang tidak kenal dengan belanja melalui online. Dengan kemajuan teknologi ini maka diharapkan juga bisa digunakan oleh para pelaku UMKM sehingga akan memberikan multiplayer efek yang lebih,” jelas Erni.

Bupati Zaenal Arifin memberikan sambutan melalui Sekretaris Daerah Adi Waryanto. Bupati mengatakan, untuk pengembangan pariwisata serta UMKM, Pemerintah Kabupaten Magelang, mendukung pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Candi Borobudur.

Hal itu juga selaras dengan rencana induk pembangunan kepariwisataan Kabupaten Magelang 2014-2034. Yaitu terwujudnya Magelang sebagai kabupaten wisata yang berdaya saing dan berwawasan budaya.

Juga sesuai dengan misi pembangunan kepariwisataan daerah yakni menjadikan Kabupaten Magelang sebagai daerah tujuan wisata kualitas unggulan.

“Dengan demikian era digitalisasi telah membuka peluang baru yang tidak terbatas, di segala bidang. Salah satunya di bidang wirausaha. Digitalisasi itu akan membuka peluang akses pemasaran baru dan pelanggan baru,” kata Adi Waryanto.

Namun di sisi lain, tambahnya, perlu adanya intervensi dalam rangka meningkatkan keterampilan bagi pelaku UMKM secara komprehensif sesuai kebutuhan pelaku usaha melalui media digital.

Pemerintah terus mendorong pelaku usaha memiliki pengembangan karakter wirusaha yang terampil dalam produk unggulan.

“Juga mengoptimalkan ide bisnisnya dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) agar mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0,” ujar Adi.

Eko Priyono