NIAMEY (SUARABARU.ID) – Orang-orang bersenjata menyerang tiga desa di wilayah Tillebery, Niger, hingga menewaskan sedikitnya 22 warga sipil pada Minggu (21/3/2021), kata beberapa sumber.
Serangan itu terjadi kurang dari seminggu setelah sekelompok penyerang tak dikenal menewaskan 58 penduduk desa di wilayah yang sama.
Tillabery yang berada di Niger barat daya, berbatasan dengan Mali dan Burkina Faso.
Baca Juga: Potensi Teknis Surya Indonesia Melimpah 95 Kali Lipat, Pemerintah Perlu Agresif Pacu Akselerasi PLTS
Seorang sumber dari lembaga keamanan mengatakan serangan pada Minggu dilakukan oleh kelompok ISIS, sementara dua sumber lainnya tidak mengatakan siapa yang berada di balik aksi itu.
Alfouzazi Issintag, wali kota Tillia, yang membawahi wilayah perdesaan tempat desa-desa itu berada, kepada Reuters membenarkan bahwa “banyak orang meninggal”, tetapi tidak menyebutkan jumlahnya.
Cabang ISIS aktif melakukan gerakan di wilayah tersebut dan dituding sebagai pihak di balik serentetan serangan sebelumnya, yang menewaskan puluhan warga sipil dan tentara.
Baca Juga: PM Prancis Berlakukan Penguncian Covid-19 Sebulan di Paris
Kekerasan di wilayah itu merupakan bagian dari krisis keamanan yang lebih luas di seluruh wilayah Sahel Afrika Barat, yang juga dilancarkan oleh kelompok-kelompok militan yang memiliki kaitan dengan Al Qaida serta oleh kelompok milisi etnis.
Senin lalu (15/3/2021), sekelompok orang bersenjata membunuh sedikitnya 58 warga sipil di Tillabery ketika mencegat iring-iringan warga yang sedang kembali dari pasar mingguan. Kelompok itu juga menyerang sebuah desa di dekat lokasi tersebut.
Orang-orang yang dicurigai sebagai militan juga menewaskan sedikitnya 100 warga sipil pada 2 Januari 2021 dalam serangan di dua desa di Tillabery. Kejadian itu merupakan salah satu serangan yang paling banyak menjatuhkan korban jiwa dalam sejarah Niger baru-baru ini.
Ant-Claudia