blank
Ganjar Pranowo “memberikan” izin kepada para seniman panggung untuk melakukan pementasan, asal dengan prokes ketat. Foto: dok/ist

Kalau itu bisa dilakukan, maka sebenarnya potensi para seniman kembali ke panggung akan sangat tinggi. Apalagi melihat gradasi warna di Jateng yang terus membaik, maka hal itu bisa saja dilaksanakan.

”Sama seperti sekolah tatap muka saja kita siapkan kok sekarang, tapi prokesnya mesti disiapkan. Umpama daerahnya hijau, ada acara pernikahan, silakan tampil menghibur tapi harus prokesnya benar-benar dijaga. Tentu suasana berbeda karena terasa dingin, tapi dengan situasi seperti ini, mungkin cara itu yang paling optimal,” tegasnya.

Bahkan lanjut Ganjar, tak hanya even kecil seperti pernikahan, tidak menutup kemungkinan konser besar bisa dilaksanakan, setelah ada kesepakatan antarpara seniman, terkait penerapan protokol kesehatan itu. Misalnya konser besar dengan metode drive in atau dengan metode lainnya.

BACA JUGA: Jemur Gabah, Warga Petanahan Meninggal Disambar Petir

”Maka saya kasih kesempatan, coba diskusi dulu dan hasilnya dikasih ke kita. Sambil menunggu itu, saya juga pesan agar jangan putus asa dan terus berkreasi. Kalau tidak bisa manggung, ya cari sumber pendapatan yang lain. Tadi di antara mereka ada yang jualan, jadi YouTuber, saya kira ekonominya tetap bisa berjalan,” tegasnya.

Terkait hal itu, Resa Lawangsewu menyatakan, ide dan “pekerjaan rumah” dari Ganjar menjadi sebuah tantangan para seniman di Jateng. Memang selama ini belum ada kesepakatan bersama antarseniman, tentang tata cara penyelenggaraan hiburan sesuai protokol kesehatan.

”Awalnya kami minta perizinan, ternyata Pak Ganjar ngasih ide sekaligus PR untuk kita. Kita kumpul dulu, gimana kesepakatan kita sebagai seniman. Tantangannya, bisa nggak kita mengadakan konser dengan protokol kesehatan yang ketat,” ungkapnya.

BACA JUGA: Yuk Kita Tengok Seperti Apa Sih Program KOPEK yang Diluncurkan Sat Lantas Polres Wonosobo