blank
Wali Kota Muchamad Nur Azis (kacamata) saat menyerahkan jasa operasional ketua RT dan RW se Kelurahan Tidar Utara, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Muchamad Nur Azis berupaya keras di masa pemerintahannya dengan wakilnya M Mansyur,  masalah  kemiskinan bisa diselesaikan. Angka kemiskinan di Kota Magelang tidak banyak, hanya sekitar 9.270 jiwa.

Dia mengemuakan itu saat menyerahkan jasa operasional kepada para ketua RT dan ketua RW se Kota Magelang di Balai Kelurahan Tidar Utara, kemarin.

Penyerahan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, dan secara simbolis jasa operasional diserahkan kepada perwakilan ketua RT dan RW. Penyerahan selanjutnya kepada kelurahan lainnya dilakukan di Pendapa Pengabdia Rumah Dinas Wali Kota Magelang.

Dokter spesialis penyakit dalam ini menuturkan,  perasaan miskin itu sebenarnya hanya ada di hati seseorang. Karenanya, teknis pemberian bantuan bagi warga miskin akan dikaji ulang.

Apabila perlu, warga yang telah memperoleh bantuan kemiskinan, di rumahnya ditempel stiker “Saya Miskin”.

Metode seperti ini diharapkan akan menyentuh hati orang-orang yang sebenarnya berkecukupan, namun mengaku miskin. Sedang orang yang benar-benar miskin juga akan berusaha keras untuk memperbaiki hidupnya, sampai stiker tersebut dilepas dari rumahnya.

‘’Termasuk model pendataannya pun harus diubah. Pendataan harus melibatkan masyarakat. Nanti pak RT dan pak RW sebagai perwakilan dari masyarakat akan bekerja sama dengan Dinas Sosial,’’ ungkapnya.

Nur Azis mengemukakan, sebagai wali kota, dirinya  siap 24 jam melayani masyarakatnya. Juga membuka lebar pintu diskusi dan komunikasi dengan siapapun yang menginginkan, termasuk melalui sosial media maupun nomer handphone pribadinya.

Menurutnya, RT merupakan unit organisasi terkecil di masyarakat, sehingga para ketua RT menjadi orang pertama yang tahu kondisi warganya.

‘’Kalau RTnya saja tidak peduli, kami semakin tidak tahu. Karena itu,  dengan beberapa pendekatan, kami mencoba untuk memotong jalur komunikasi. Sehingga warga bisa komunikasi langsung dengan wali kotanya, tanpa ada sekat,’’ terangnya.

Jasa operasional yang diberikan Pemkot Magelang sejak tahun 2011 ini bertujuan untuk mengapresiasi para ketua RT dan RW, karena telah menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban lingkungan.

Besarnya adalah Rp 250.000/bulan untuk ketua RT, dan Rp 400.000/bulan  untuk ketua RW.

‘’Ini sudah menjadi program dari wali kota sebelumnya, jadi yang baik kita lanjutkan,’’ ujarnya.

Tahun ini jasa operasional meningkat, dari sebelumnya Rp 150.000 menjadi 250.000/bulan untuk ketua RT. Sedang untuk ketua RW dari Rp 190.000 menjadi Rp Rp 400.000/bulan.

Penyerahan jasa operasional ketua RT dan RW selanjutnya dilakukan di Pendapa Pengabdian Rumah Dinas Wali Kota Magelang dengan jadwal yang telah ditentukan.

Yaitu Selasa (9/3) pukul 10.00 untuk kelurahan Jurangombo Utara dan Rejowinangun Selatan. Rabu (11/3)  pukul 09.00 untuk kelurahan Tidar Selatan, Jurangombo Selatan dan Magersari,  dan Senin (15/3) pukul 09.00 untuk Rejowinangun Utara, Magelang, dan Kemirirejo.

Selanjutnya, Selasa (16/3) pukul 09.00 untuk Kelurahan Cacaban, Panjang dan Gelangan. Rabu (27/3) pukul  09.00 untuk Kelurahan Wates dan Potrobangsan, dan Kamis (18/3)  pukul 09.00 untuk Kedungsari, Kramat Selatan dan Kramat Utara.

 

Penulis : prokompim/kotamgl

Editor   : Doddy Ardjono