GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Insiden gantung diri kembali terjadi di wilayah hukum Polres Grobogan. Baru-baru ini, seorang lelaki berinisial S (47), ditemukan tewas tergantung dengan tali nilon yang terlilit di bambu blandar, Senin (8/3/2021) pagi.
Dari informasi yang diperoleh, kejadian ini diketahui kali pertama oleh AN (26), anak korban. Saat itu, korban bangun dari tidur sekitar pukul 05.30 WIB. Setelah keluar kamar, AN kaget melihat ayahnya sudah tergantung menggunakan tali nilon. Dimana, tali tersebut sebelumnya memang terpasang pada bambu blandar sebagai tali ayunan anak AN.
Melihat kondisi ayahnya tersebut, AN langsung berteriak memanggil istrinya, MI (22). Teriakan tersebut juga didengar para tetangganya. Mereka langsung datang ke sumber suara tersebut.
Bersama-sama dengan warga, AN langsung menurunkan jenazah ayahnya dari tali gantungan dan menidurkannya ke atas dipan. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke perangkat kelurahan dan dilanjutkan ke Mapolsek Wirosari.
Kapolsek Wirosari, AKP Wibowo membenarkan adanya insiden ini. Setelah mendapatkan laporan, pihaknya langsung menuju ke TKP untuk melakukan pemeriksaan luar bersama tim inafis Polres Grobogan dan tim medis Puskesmas I Wirosari.
“Dari hasil pemeriksaan bersama tim inafis Polres Grobogan, terdapat bekas lilitan atau jeratan pada leher korban dengan diameter sekitar 30 centimeter. Kemudian keluar kotoran dari alat vital korban. Jarak blandar dengan tanah sekitar 2,5 meter. Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,” jelas AKP Wibowo.
Selain melakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti berupa seutas tali nilon warna biru dengan panjang dua meter dan pakaian korban yang dikenakan saat kejadian. Dari penuturan AN, ayahnya memang sudah lama mengidap penyakit asma menahun yang tidak kunjung sembuh.
Pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas kematian korban dan menolak dilakukan autopsi. Usai dilakukan pemeriksaan luar, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Hana Eswe