SEMARANG (SUARABARU.ID) – Vaksinasi bagi Lansia (lanjut usia) yang sudah dijalankan sejak seminggu yang lalu, belum sesuai target area yang diharapkan.
Lansia yang sudah disuntik vaksinasi sesuai program pemerintah, hingga Sabtu (6/3/2021) kurang lebih hanya sekitar 400-an orang, itu pun berasal dari warga luar wilayah cakupan area kerja Puskesmas Kagok, Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Sehingga belum bisa memenuhi target area yang diharapkan. Sedangkan area kerja Puskesmas Kagok sendiri, ada di empat kelurahan, yaitu meliputi Kelurahan Wonotingal, Candi, Tegalsari dan Kaliwiru.
Warga lansia yang vaksinasi ke Puskesmas, kebanyakan warga Kecamatan Gajahmungkur. Karena pendaftaran nya kebanyakan melalui aplikasi Viktory Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, selain itu juga melalui link Kemenkop.
“Ada juga yang datang sendiri ke puskesmas, dengan menunjukkan KTP usia lanjut, langsung kita vaksinasi,” jelas dr Silvina, Kepala Puskesmas Kagok, Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari, Kota Semarang kepada suarabaru.id.
Karena target area belum terpenuhi, lanjutnya, Tim vaksinasi Puskesmas Kagok akhirnya terapkan strategi baru, bekerjasama melalui Kecamatan, untuk bisa menjalin kerjasama dengan Lurah-lurah di wilayah kerjanya, untuk melakukan pendataan lansia di tiap RT dan RW.
Namun sayangnya, sampai dengan Sabtu (6/3/2021), hanya 3 RT dari RW 1 Kelurahan Tegalsari yang baru menyampaikan data ke Puskesmas, sementara di Kelurahan Wonotingal sendiri, letak Puskesmas Kagok berada, malah belum ada laporan pendataan lansia yang masuk.
“Tiga hari ini, yang terkumpul baru dari RT 4,5,7 dan RT 1 RW 1 Kelurahan Tegalsari. Yang di kelurahan Wonotingal malah belum. Ada lansia dari Wonotingal pas datang bilangnya, kok para lansia belum didata oleh RT/RW nya. Padahal sudah kami sosialisasikan seminggu yang lalu. Dan jika ada lansia dari pendataan dari RT/RW datang langsung kita vaksinasi,” ungkap dr Silvina.
Disampaikan pula oleh dr Silvina, untuk pelayanan vaksinasi khusus Lansia, perhari dimulai jam 07.30 hingga paling lama jam 15.00. Karena antisipasi petugas tenaga kesehatan di puskesmas Kagok, tidak terlalu kecapekan, sehingga bisa istirahat dan tidak terpapar pendemi Covid-19.
“Untuk pelayanan sendiri, agar tidak terlalu sore memang kita batasi. Agar teman-teman bisa istirahat, tidak kecapekan. Karena jika sampai kecapekan, resiko terpapar pendemi lebih besar. Khusus untuk Jum’at dan Sabtu pelayanan kami batasi hingga jam 12.00,” imbuhnya.
Harapannya ke depan, agar para lansia yang seharusnya memperoleh program vaksinasi dari pemerintah, untuk bisa segera datang ke Puskesmas Kagok, untuk menerima vaksinasi, terutama sesuai wilayah area kerjanya, karena sudah dilakukan sosialisasi kepada RT/RW seminggu lalu. Karena tidak semua lansia, menerima informasi terkait vaksinasi melalui sistem broadcast (SMS/pesan WhatsApp).
“Ya karena kendalanya tidak semua peserta itu dapat feedback WA atau SMS dari sistem, makanya diharapkan sistem pendataan melalui RT/RW bisa jadi solusi untuk vaksinasi bagi lansia yang sampai saat ini belum di suntik vaksin,” harap dokter ramah ini.
Menanggapi informasi yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Kagok, terkait pendataan Lansia di Kelurahan Wonotingal, yang belum memberikan tanggapan saat dimintai tangapan melalui seluler, saat ditelpon beberapa kali maupun di sapa melalui pesan WhatsApp yang dikirimkan, Lurah Wonotingal, Soleh, belum direspon.
Sementara itu, Ketua RW VI Kelurahan Wonotingal saat diminta keterangan menyampaikan, bahwa selama ini pendataan lansia sudah dilakukan oleh ibu-ibu PKK di wilayahnya berkoordinasi dengan petugas dari Puskesmas Kagok.
“Untuk koordinasi pendataan lansia di RW VI, antara ibu-ibu PKK dan petugas dari Puskesmas Kagok, setahu Saya sudah beres dan sudah sesuai target. Tapi tidak tahu ya dengan RW lainnya di Kelurahan Wonotingal,” ungkap Warisno, Ketua RW VI Kelurahan Wonotingal Kecamatan Candisari Kota Semarang, kepada suarabaru.id.
Absa-mul