blank
Pimpinan Pusat MTA Solo Ustad Ahmad Sukina dalam sebuah pengajian.(Foto:SB/Ist)

SOLO (SUARABARU.ID)Inalillahi wainnailaihi rojiun. Pimpinan Pusat Yayasan Majelis Tafsir Alquran (MTA) Ustad Ahmad Sukina, Kamis (25/2) sekitar Pukul 04.05 meninggal di Rumah Sakit dr Moewardo Solo, setelah dirawat sejak Rabu (24/2) siang.

Sekretaris Ahmad Sukina, Adil Prasetyo, kepada wartawan mengatakan, Ustad Ahmad Sukina wafat pada Kamis pagi dan telah dilakukan pemakaman sebelum salat Duhur. Pemakaman ulama yang meninggal di usia ke-73 tahun itu dilakukan di Pemakaman Muslim Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, pada Pukul 12.00 siang dan secara protokol kesehatan.

Meninggalnya ulama yang dikenal rajin berdakwah melalui TV dan radio streaming MTA secara interaktif tersebut tentu meninggalkan duka mendalam bagi pengikutnya. Apalagi setiap saat jamaah atau anggota pengajian MTA di berbagai daerah terus bertambah.

Dengan bicaranya yang khas, lugas dan selalu menyitir ayat Alquran sesuai yang ditanyakan oleh peserta pengaian. Sesekali Ahmad Sukina juga menyapa peserta pengajian yang datang dari berbagai daerah di Jateng yang langsung datang Markas MTA Pusat di Solo.

Menurut putra Ahmad Sukina, Muhamad Fatin Habibullah, sejak masa pandemi Covid-19 kegiatan pengajian dan koordinasi dengan perwakilan MTA dilaukan secara daring dari rumah. Fatin mengakui, beberapa waktu terakhir ayahnya menderita sakit. Bahkan pada Rabu sempat tak sadarkan diri dan dirawat di rumah sakit.

Ketua Perwakilan MTA Kabupaten Kebumen Ustad Momon Rachmad Hernowo dihubungi Suarabaru.id menyatakan, pihaknya langsung berangkat ke Solo begitu mendengar Pimpinan Pusat Yayasan MTA meninggal dunia. Dari Kebumen sekitar 25 orang yang berangkat naik empat mobil.

“Kami tadi tiba Solo setelah Duhur sehingga langsung ke makam. Sementara kita tidak diizinkan untuk taksiyah ke Markas MTA Pusat karena kita mematuhi protokol kesehatan,”ujar pria yang juga pengajar di salah satu MAN  di Kebumen itu.

Menurut Momon, wafanya Ustad Ahmad Sukina merupakan kehilangan besar sebagai pimpinan jamah pengaian. Namun pihaknya tetap berkomitmen akan meneruskan perjuangan dakwah Islam dengan menjalankan perintah Allah dan Sunah Rasul dalam kehidupan sehari-hari.

Momon menjelaskan, di Kebumen sampai saat ini kegiatan MTA terbagi ke dalam perwakilan, cabang dan binaan. Sekretariat Perwakilan di Jalan Arungbinang. Cabang yang telah diresmikan ada dua yaitu di Kecamatan Sempor dan Kecamatah Adimulyo.

4 cabang lainnya statusnya binaaan  yaitu Desa Giyanti Kecamatan Rowokele, Desa Sidayu Kecamatan Gombong, Kecamatan Karanggayaam, dan Desa Totogan, Kecamatan Karangsambung.”Keempat cabang itu sedianya akan segera diresmikan,”tandas Momon.

Wakil Sekretaris Perwakilan MTA Kebumen Warisin menambahkan, pihaknya bersedih atas meninggalnya pimpinan Pusat MTA di Solo. Meskipun secara resmi belum pernah hadir di Perwakilan Kebumen, Ustad Ahmad Sukina pernah datang pada pengajian MTA di Desa Sidayu, Gombong, beberapa tahun lalu.

Komper Wardopo