GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Bupati Grobogan Sri Sumarni mengecek posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di dua desa, yakni Desa Godong, Kecamatan Godong dan Desa Mlilir, Kecamatan Gubug, Kamis (18/2/2021).
Bupati Sri Sumarni bersama Ketua Harian Satgas Covid-19, Endang Sulistyaningsih, Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan dr Slamet Widodo dan beberapa pejabat OPD terkait dalam mengunjungi kedua posko di dua desa tersebut.
Posko pertama yang dicek berada di Balai Desa Godong. Dirinya mengecek beberapa kelengkapan fasilitas penunjang pos PPKM tersebut, antara lain spanduk posko, panel data, alat pelindung diri seperti disinfektan, hand sanitizer, sabun cair, sepatu boot, mantel, alat semprot, sarung tangan dan masker.
Kemudian, pihaknya juga menilik buku mutasi, buku kunjungan pejabat dan buku rekapitulasi hasil giat. Ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa fasilitas dalam pos PPKM tersebut benar-benar lengkap.
Hal yang sama juga dilakukan Bupati dan rombongannya ke Balai Desa Mlilir, Kecamatan Gubug. Posko PPKM didirikan di tempat tersebut untuk melayani masyarakat Desa Mlilir. Menurut Bupati, posko PPKM sudah terbentuk di 273 desa dan tujuh kelurahan di 19 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Grobogan.
Jadi 280 desa dan kelurahan dengan penjabaran 273 desa dan tujuh kelurahan sudah terbentuk posko PPKM tersebut. Sri Sumarni mengimbau masyarakat agar bersama-sama mematuhi protokol kesehatan karena saat ini penyebaran covid-19 masih ada di mana-mana.
“Sehingga dengan adanya posko PPKM di tingkat desa atau kelurahan, kegiatan masyarakat di lingkungan desa atau kelurahan langsung dapat dikontrol oleh pihak desa atau kelurahan. Seperti warga yang bepergian dalam waktu lama bisa tercatat di posko ini,” ujar Sri Sumarni.
Jika memang nantinya masyarakat terpaksa keluar rumah untuk hal yang penting, kata Sri Sumarni, mereka wajib menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan juga menjauhi kerumunan-kerumunan.
“Mari bersama-sama kita taati protokol kesehatan. Mudah-mudahan pandemi Covid-19 ini segera berakhir,” ungkapnya.
Harus Aktif
Pihaknya juga menekankan anggota posko yang harus aktif dalam melayani masyarakat, kesiapan ruang isolasi dan peta desa. Kemudian, langkah yang dilakukan posko apabila ditemukan warga yang suspek virus covid-19 juga harus dipersiapkan.
“Apabila ada warga yang ditemukan suspek virus Covid-19, anggota posko harus melakukan langkah. Saya imbau, agar para personel posko tetap jaga kesehatan. Semua ini dilakukan sebagai upaya menekan covid-19 agar tidak menyebar dari wilayah desa sampai ke tingkat rukun tetangga,” tutup Sri Sumarni.
Hana Eswe-wied