blank
Ruas jalan Pantura Ngembalrejo yang tergenang banjir. foto: Ist/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Jalur Pantura Kudus-Pati turut Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, kembali tergenang oleh terjangan banjir, Sabtu (6/2). Genangan air yang merendam jalur terpadat di pulau Jawa ini merupakan kedua kalinya dalam pekan ini.

Namun, genangan banjir yang melanda hari ini tercatat lebih tinggi dari sebelumnya. Saat ini air yang merendam ruas jalan sepanjang sekitar 200 meter dan mencapai ketinggian hingga 30 -40 cm atau selutut orang dewasa.

“Untuk hari ini memang lebih besar dari beberapa hari lalu,”kata Khabsyin, warga Ngembalrejo.

Genangan tersebut sontak membuat arus lalu lintas tersendat hingga sekitar 1 km. Aparat kepolisian yang berjaga, harus berjuang keras mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan yang lebih parah.

Tingginya genangan juga membuat sejumlah pengendara sepeda motor harus putar arah tak berani menerobos genangan banjir. Mereka khawatir mesin motor akan mati di tengah genangan air.

Sementara, untuk mobil dan kendaraan besar terpantau masih bisa melaju meski dengan kecepatan rendah bahkan merayap.

Selain merendam ruas jalan, genangan juga menerjang pemukiman warga yang berada di utara jalan. Genangan air di kawasan rumah penduduk tersebut mencapai ketinggian hingga 80 cm.

“Warga masih bertahan di rumah dan berharap banjir segera surut,”tambahnya.

Baca Juga:

Banjir Kudus Meluas, Pengungsi Terus Bertambah

Kudus Nyaris Seperti Kota Mati

Genangan banjir di wilayah ini akibat meluapnya sungai Dawe yang membelah ruas jalan tersebut. Air yang meluber ke jalan diakibatkan banyaknya sampah yang tersumbat di kaki jembatan Ngembalrejo.

Tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah Kudus, memang membuat  banjir yang sudah terjadi selama sepekan ini semakin meluas.

Selain wilayah Desa Ngembalrejo, BPBD Kudus mencatat ada 16 desa lainnya yang tersebar di empat kecamatan, di antaranya enam desa di Kecamatan Kaliwungu, empat desa di Kecamatan Jati, empat desa di Kecamatan Mejobo, dan dua desa di Kecamatan Undaan.

Bahkan di wilayah Desa Payaman Kecamatan Mejobo dan Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, ketinggian air yang terus bertambah memaksa ratusan warga mulai mengungsi.

Tm-Ab