blank
Ketua Baznas Pusat, Prof Dr Noor Achmad MA, didampingi Ketua Baznas Provinsi Jateng Dr KH Ahmad Darodji, Wakil Ketua Drs H Zain Yusuf MM dan Sekretaris Drs H Moh Ahyani MSi, saat menyerahkan bantuan untuk korban banjir kepada Plt Bupati Kudus HM Hartopo. Foto: dok/ist

KUDUS (SUARABARU.ID)– Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan, banjir yang melanda sejak Minggu (31/1/2021) malam hingga Selasa (2/2/2021), menerjang 10 desa di empat kecamatan. Banjir itu terjadi akibat Sungai Wulan yang meluap, karena hujan selama empat hari tanpa henti.

”Desa Setrokalangan menjadi daerah yang paling terdampak banjir, yang disebabkan meluapnya Sungai Wulan. Ada sekitar 4.500 warga dari sejumlah desa di tiga kecamatan, Kaliwungu, Jati dan Undaan, yang terdampak banjir,” kata Hartopo, saat menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat dan Provinsi Jawa Tengah, Rabu (3/2/2021).

Ketua Baznas Pusat, Prof Dr Noor Achmad MA yang asli orang Kudus, meninjau langsung lokasi banjir yang melanda daerah kelahiranya itu. Dia didampingi Ketua Baznas Provinsi Jateng Dr KH Ahmad Darodji, Wakil Ketua Drs H Zain Yusuf MM dan Sekretaris Drs H Moh Ahyani MSi.

BACA JUGA : Sidang Sengketa Pilkada Rembang, MK Diminta Tolak Permohonan Harno-Bayu

blank
Bantuan dari Baznas ini diberikan kepada korban banjir yang ada di wilayah Kabupaten Kudus. Foto: dok/ist

Kiai Ahmad Darodji menjelaskan, Baznas Jateng membantu 250 paket sembako, sedang Baznas Pusat membantu 50 paket selimut dan peralatan mandi.

Menurut Hartopo, banjir itu merupakan dampak kiriman air dari Kabupaten Grobogan, yang mengakibatkan pintu air Bendungan Wilalung di Kecamatan Undaan melimpah, dengan ketinggian 833 kubik per detik, sehingga berimbas banjir di desa Setrokalangan dan tiga desa lainya di Kecamatan Kaliwungu.

”Karena sebagian besar wilayah sungai di Kabupaten Kudus adalah wewenang dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), kami berharap embung menjadi salah satu solusi di Kecamatan Kaliwungu,” kata Hartopo.

Ditambahkan dia, embung itu berguna untuk meminimalisasi banjir, serta dapat berfungsi sebagai tandon air, yang dapat digunakan jika musim kemarau untuk keperluan irigasi. Kalau pas musim penghujan bisa buat tampungan air,” imbuh dia.

BACA JUGA : Enam Titik Tanggul Bendung Klambu Kiri Jebol

Sementara itu, Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan menyampaikan, empat desa di wilayahnya yang terendam banjir yaitu, Desa Setrokalangan, Desa Kedungdowo, Desa Banget, dan Desa Blimbing Kidul. Rumah warga juga rata-rata terendam air bercampur lumpur.

Untuk bangunan, tercatat ada SDN 1 Setrokalangan yang tergenang banjir dengan ketinggian 100 cm, karena lokasinya memang lebih rendah bila dibandingkan dengan jalan.

Dalam rangka antisipasi keselamatan warga, maka Satgas PBP Kecamatan bersama BPBD dan TNI-Polri, telah membuat pembatas jalan dari bambu dan rafia, di sepanjang jalan Garung Kidul menuju Karangturi, demi menghindari warga terperosok.

Sebelumnya, banjir juga terjadi di Desa Setrokalangan dan Desa Pasuruhan Lor akibat tanggul Sungai Gelis jebol. Sedangkan di Desa Kesambi, Temulus, Golantepus, Mejobo dan Gulang, akibat limpasan air dari Sungai Piji dan Dawe.

Riyan-Sol