blank
Robot lele raksasa menjadi daya tarik baru di objek wisata Taman Lele Semarang. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kota Semarang terus melakukan terobosan inovasi pembangunan kota, melalui sejumlah proyek di 2021. Mulai dari bus amfibi, Jembatan Kaca Tinjomoyo, Museum Sejarah Kota Lama dengan teknologi imersif, hingga pemanfaatan sistem robotik untuk memperkuat daya tarik wisata.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, jauh-jauh hari sudah menegaskan, akan langsung ‘gas pol’, melakukan lompatan besar di Kota Semarang. Salah satunya penguatan sektor pariwisata, yang masih menjadi salah satu fokusnya untuk membangkitkan ekonomi di Ibu Kota Jawa Tengah ini.

”Sebagai salah satu fokus pengembangan pariwisata Kota Semarang ke depan, kami berusaha akan meningkatkannya dengan menggunakan teknologi untuk menambah daya tarik wisata,” kata wali kota yang biasa disapa Hendi ini, Minggu (31/1/2021).

BACA JUGA : Kasus Lahan Cebolok Memanas, Warga Tetap Melawan

Walaupun dengan tantangan yang cukup besar, karena masih menghadapi situasi pandemi, Hendi tetap optimistis penguatan sektor pariwisata dapat memberikan dampak pada masyarakat. Tentu saja dengan peningkatan protokol kesehatan yang terus didorong.

”Menghadapi situasi saat ini, tentu saja tantangannya besar. Yang kemudian kita mau tidak mau harus lebih kreatif dan inovatif. Maka di sisi lain, ini sebenarnya menjadi momentum untuk melakukan re-design pola pengembangan pariwisata. Bukan hanya daya tariknya yang dibahas, tapi juga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujarnya.

Wali Kota Semarang kemudian mencontohkan, beberapa rencana pengembangan pariwisata Kota Semarang di 2021 ini, sebagian besar dikonsep untuk menghindari kerumunan, yang kemudian jajarannya akan mengatur teknis protokol kunjungan seaman mungkin.

”Misalnya bus amfibi, kan jelas bisa diatur kursi-kursi mana yang harus dikosongkan untuk mejaga jarak. Atau jembatan kaca, museum, dan konsep sedulur di Taman Satwa terkait Zoosaurus dengan sistem robotik itu juga, jelas ada jalur keluar masuknya. Sehingga seharusnya lebih mudah mengatur,” jelasnya.

BACA JUGA : Bangunan Terakota di Bubakan Dijadikan Museum Imersif

Sementara itu, terkait pengaplikasian sistem robotik untuk peningkatan daya tarik Kota Semarang yang diunggahnya ke media sosial, Hendi menekankan, itu bagian dari lompatan besar pembangunan di Kota Semarang.

”Semangat kami membangun Semarang menjadi Smart City sudah dimulai sejak 2013. Salah satu tantangannya, karena teknologi yang terus berkembang, Semarang harus terus berinovasi. Salah satu fokusnya pariwisata, maka label Smart City itu juga harus tercermin dalam pengembangan sektor itu,” tekannya.

Ada pun penggunaan sistim robotik, sebagai daya tarik Kota Semarang sendiri, telah direalisasikan Hendi dalam revitalisasi di objek wisata Taman Lele. Di sana, pengunjung akan menemukan sebuah lele besar yang dapat bergerak dan menyemburkan air, yang mana saat ini menjadi ikon tempat wisata milik Pemerintah Kota Semarang itu.

Heri Priyono-Riyan