blank
Tim monitoring Disdikpora Wonosobo ketika mengunjungi salah satu sekolah. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pandemi global Covid-19 berlangsung hampir satu tahun. Berbagai sektor terdampak dengan adanya wabah virus Corona tersebut. Tidak terkecuali di dunia pendidikan.

Sistem pendidikan terus melakukan inovasi dan upaya untuk menyiapkan peserta didik dalam menghadapi kebiasaan baru. Hal itu, guna menyiapkan sekolah jika sudah diperbolehkan beroperasi melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Wonosobo M Kristijadi, Kamis (28/1), mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 untuk melakukan monitoring lapangan terkait persiapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah.

“Hasil koordinasi tersebut, disepakati dibentuk 8 tim yang harus melakukan monitoring dan evaluasi persiapan simulasi PTM mulai Selasa (26/01) hingga Rabu (27/01) secara serentak,” ungkapnya.

Monitoring dilakukan di 17 SD dan 18 SMP yang tersebar di 15 Kecamatan di Wonosobo. Monitoring terkait dengan kesiapan sarana prasarana prokes Covid-19, kesiapan guru dan peserta didik di sekolah masing-masing.

“Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill. Selain itu, banyak siswa menganggap sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Mereka saling berinteraksi satu sama lain,” cetusnya.

Dikatakan, sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah juga secara keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan intelegensi, skill dan rasa kasih sayang di antara mereka.

Prokes Covid-19

blank
Kepala Disdikpora Wonosobo M Kristijadi. Foto : SB/Muharno Zarka

“Tapi kini sekolah berhenti tiba-tiba karena pandemi global Covid-19. Sebagai pelayan masyarakat di bidang pendidikan, Disdikpora Wonosobo terus berupaya melakukan inovasi dan upaya agar proses PTM siap dan bisa segera dilaksanakan,” paparnya.

PTM, menurut Kristijadi, tentunya dengan tetap menerapkan kebiasaan baru prokes pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19. Juga memperoleh rekomendasi Satgas Penanganan Covid-19 Wonosobo.

Di SDN 1 Buntu Kejajar yang menjadi salah satu obyek monitoring, Koordinator Tim 2 Monev Persiapan Simulasi PTM, Eko Premono menyampaikan pandemi global Covid-19 yang berlangsung hampir satu tahun berdampak sangat luas pada semua aspek, dunia pendidikan.

“Berbagai inovasi dan upaya telah dilakukan sejauh ini untuk tetap memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Tetapi kegiatan belajar mengajar melalui PTM merupakan yang terbaik untuk dilakukan,” ucapnya.

Menurut dia, monitoring dan evaluasi pesiapan simulasi PTM dilakukan untuk melihat secara langsung kesiapan satuan pendidikan SD dan SMP di Wonosobo. Tentu setelah memperoleh rekomendasi Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

Kabid Pengembangan Kurikulum dan Pengendalian Mutu (Bangkurdalmut) Disdikpora Slamet Faizi menambahkan dari 35 sekolah yang dimonitoring hampir semua telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan simulasi PTM.

“Beberapa kekurangan hanya bersifat administratif. Bukan pada hal-hal yang bersifat prinsip dan substansial. Jika perkembangan Covid-19 sudah melandai dan Satgas Penanganan Covid-19 mengijinkan, maka simulasi PTM dapat segera dimulai,” pungkas dia.

Muharno Zarka