JEPARA(SUARABARU.ID) – Sebagai sekolah kejuruan Kelompok Bisnis dan Manajemen tertua di Jepara, SMK Negeri 3 Jepara ingin tetap mempertahankan keungggulannya. Tujuannya agar dapat menyiapkan peserta didik yang memiliki daya saing di tengah era globalisasi. Karena itu sekolah yang memiliki 72 orang guru dan 26 tenaga kependidikan ini terus berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalitasnya.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Kepala SMK Negeri 3 Jepara, Drs Subandi dalam perbincangan dengan SUARABARU.ID diruang kerjanya belum lama ini. “Mencetak generasi muda yang unggul dibidangnya, profesional, kompeten, berkarakter, berakhlak mulia dan peduli lingkungan, adalah visi besar kami.
Tujuannya untuk dapat memenuhi tuntutan dunia kerja dan sekaligus mampu mengembangkan potensi dirinya dengan berwirausaha di era globalisasi,” ujar Subandi yang juga mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua PGRI Jepara Kabupaten Jepara periode 2020-2025.
Sekolah yang berdiri tahun 1974 ini semula bernama SMEA PEMDA Jepara dan kemudian pada tahun 1981 berubah menjadi SMEA Negeri Jepara. Karena perubahan penjenjangan sekolah, pada tahun 1997, sekolah yang terletak di pusat kota Jepara ini kemudian berubah menjadi SMK Negeri 3 Jepara yang berada pada Kelompok Bisnis dan Manajemen. Sedangkan kompetensi keahlian yang dipilih adalah Keahlian Akuntansi, Sekretaris, Penjualan.
Namun karena perkembangan dan tuntutan pasar kerja, pada tahun Diklat 2005/2006 SMK Negeri 3 Jepara menambah rombel dengan membuka Kompetensi Keahlian Multimedia, dan di tahun 2007/2008 membuka Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan. Selang beberapa tahun, tepatnya di tahun 2011/2012 membuka Kompetensi Keahlian Perbankan Syariah dan Produksi Siaran Program Televisi.
Karena keungulannya, sekolah ini masih saja menjadi pilihan utama bagi siswa yang ingin menekuni bidang Bisnis dan Manajemen. Bahkan kini SMK Negeri 3 Jepara memiliki 1.445 siswa yang terbagi dalam 41 Rombongan Belajar. Untuk kelas 10 sebanyak 13 Rombel, kelas 11 dengan 15 Rombel dan kemudian kelas 12 terdapat 13 Rombel.
Menurut Subandi, untuk mampu menjawab dinamika dan perkembangan dunia usaha dan dunia kerja, maka disamping terus menerus ditingkatkan kompetensi dan profesionalitas tenaga kependidikan, juga telah dilakukan penyelarasan kurikulum dengan industri dan dunia kerja (IDUKA) , pengembangan pembelajaran berbasis IT, serta melengkapi sarana dan prasana sekolah.
Agar program link and match antara SMK dengan IDUKA dapat berjalan sesuai dengan skenario yang telah dirancang, maka penyelarasan kurikulum berbasis industri dilakukan juga dengan penerapan project based learning.Juga menghadirkan Guru Industri di Sekolah. “Ada juga program guru magang di Iduka; penyusunan kebutuhan standar sarana dan prasarana berbasis Industri serta pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa di Industri,” ungkap Subandi.
Sementara berkat pembinaan yang sungguh-sungguh ada sejumlah prestasi siswa yang berhasil diraih pada tahun pelajaran 2019/2020. Prestasi tersebut antara lain juara juara umum Lomba LKS tingkat Kabupaten Jepara tahun 2020. Juga juara 1 Karate Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Wilayah II Jawa Tengah atas nama Ratna Dwi Yulianti, Juara 2 Karate Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Wilayah II Jawa Tengah dengan atlit Desi Priyantin,
Sedangkan untuk Lomba Kompetensi Siswa, Juara 1 LKS SMK Bilingual Secretary Th. 2019 Tingkat Kabupaten Jepara atas nama Desi Ayu Nur Cahyani, yang sekaligus Juara 3 Lomba Kompetensi Administrasi Perkantoran Se-Jawa Th. 2019. Prestasi lain adalah Juara 3 Baketball Competition Putri Antar SMA / Sederajad Se – Eks Karisidenan Pati, Juara 1 LKS SMK IT Th. 2020 Marketing Digital Tingkat Kab. Jepara atas nama Nabila Isna Maárif serta Juara 1 LKS SMK IT Th. 2020 Network System Adminitration Tk. Kab. Jepara yang diraih oleh Muhammad Rizqy Amrullah.
Hadepe – Aris