Oleh Widya Regina Nainggolan
Annnyeonghaseo,Oppa, Saranghae
Bagi para penggemar artis Korea, kata-kata itu pasti tidak asing lagi. Annyeong merupakan panggilan sapaan hallo yang merupakan bahasa sapaan, dan oppa panggilan dari adik perempuan kepada kakak laki-lakinya. Dan saranghae yang artinya “aku mencintaimu”.
Kita tahu tidak bisa dipungkiri bahwa demam Korea Selatan atau yang biasa disebut hallayu wave semakin hari semakin menggelombang ke semua orang serta semakin mendunia. Hallayu Wave ini juga terasa sampai ke Indonesia. Mulai dari musik, drama serta makanan khas Korea yang dapat dengan mudah kita temui di lingkungan sekitar kita.
Konser-konser idol kpop boy group dan girl group Korea Selatan yang sering diadakan di Indonesia, menjadi salah satu alasan bahwa telah membesarnya dunia hallayu wave di Indonesia. Yuk, kita mencari tahu bagaimana sih bisa berkembangnya dunia Kpop di Indonesia dan negara-negara lain.
Dulu, Korea Selatan bukan negara maju seperti sekarang. Korea merupakan salah satu negara jajahan Jepang. Karena kekalahan Jepang di Perang Dunia II dan berdasarkan keputusan PBB pada tahun 1945, Korea terpisah menjadi dua bagian seperti yang kita tahu sekarang, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
Korea Utara dibawah pengaruh Rusia sementara Korea Selatan oleh Amerika. Setelah terpisah, Korea Utara mewarisi sebagian besar industri, pertambangan, dan lebih dari 80 persen pembangkit listrik.
Di sisi lain, Korea Selatan memiliki sebagian besar wilayah pertanian, tetapi masih tidak cukup untuk memberi makan seluruh rakyatnya. Masalah ini diperparah dengan terjadinya Perang Korea tahun 1950 oleh serangan mendadak dari Korea Utara. Perang Korea ini berlangsung selama tiga tahun. Terbayanglah seberapa “miskinnya” Korea Selatan waktu itu?
Setelah perang berakhir, masih banyak tentara Amerika yang tinggal di Korea Selatan. Karena hal ini lah, budaya Amerika mulai masuk ke Korea Selatan, termasuk musiknya. Awalnya, jenis musik yang populer di Korea Selatan adalah jenis musik trot.
Musik Trot merupakan genre musik yang terkenal ketika Jepang masih menjajah Korea, sehingga dapat dikatakan musik trot sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya Jepang pada masa itu. Tetapi, mulai tahun 1960-an, musik Amerika sudah lebih bisa diterima oleh masyarakat Korea Selatan.
Lee Soo Man, merupakan seorang penyanyi yang debut pada tahun 1972, mengawali kariernya sebagai penyanyi di kafe. Selain menjadi penyanyi, ia juga bekerja sebagai DJ dan pembawa acara di televisi. Tahun 1980, Lee Soo Man membentuk sebuah band yang bernama Lee Soo Man and 365 Days. Namun pada masa itu, Korea Selatan ketat dengan aturan sensor media yang membuat karier Lee Soo Man menjadi lesu.
Akhirnya Lee Soo Man melanjutkan pendidikannya di Amerika untuk mengambil gelar master. Selama di Amerika, ia melihat revolusi baru dalam musik yaitu berupa musik video.
Tarian yang muncul di video klip tersebut membuatnya tertarik untuk menerapkan hal itu di industri musik Korea Selatan. Setelah kembali dari Amerika, tepatnya pada tahun 1989, Lee Soo Man mendirikan SM Entertainment dengan hasil menabungnya selama 4 tahun bekerja.
Tahun 1990, SM Ent mendebutkan penyanyi hiphop, Hyun Jin Young, yang langsung melejit di Korea Selatan. Namun ketika sedang berada di puncak karier, Hyun Jin Young tertangkap karena masalah narkoba. Hal ini membuat Lee Soo Man memperketat peraturan kepada artis-artis yang berada dibawah naungan agensinya.
Pada tahun 1992, grup beranggotakan tiga orang yaitu Seo Taiji and the Boys menggebrak industri musik di Korea Selatan. Seo Taiji and the Boys menggabungkan budaya musik dari Amerika seperti rap, rock, techno, dan R&B dan menggabungkannya dengan lirik Korea.
Ternyata, jenis musik yang unik itu sangat digemari oleh warga Korea Selatan.
Selama tahun 1990-an, banyak grup yang terbentuk selain Seo Taiji and the Boys, baik boygroup maupun girlgroup. Sebut saja H.O.T., S.E.S, G.O.D, Sechskies, SHINWA, Fin. K. L., dan masih banyak yang lainnya. Mereka semua langsung mendapatkan popularitas, namun sayangnya banyak dari grup tersebut yang sudah bubar.
Pada tahun 1996, salah satu personel Seo Taiji and the Boys yaitu Yang Hyun Suk mendirikan sebuah agensi musik lainnya yaitu YG Entertainment. Tahun 1997, Jin Young Park, salah satu penyanyi di Korea Selatan, mendirikan JYP Entertainment yang kemudian menjadi Big Three bersama dengan YG Ent. dan SM Ent.
Mendunia
Dan bagaimana ya, dunia kpop bisa terkenal di luar Korea, ya? Pada tahun 1998, SM. Ent. mengirimkan artis-artisnya untuk debut di Cina dan Jepang. Mereka bernyanyi dengan menggunakan bahasa Cina dan Jepang, namun musik dan gayanya masih mengikuti K-Pop. Ternyata mereka disambut dengan baik oleh kedua negara tersebut. Kwon Boa, seorang penyanyi solo, adalah idol Korea pertama yang berhasil merajai Oricon Chart di Jepang tahun 2002.
Selama 2002–2007, Boa berhasil menempatkan keenam albumnya di chart. Sedikit banyak, kesuksesan Boa inilah yang mengantarkan K-Pop untuk semakin dikenal di dunia. Mulai tahun 2010, akhirnya mulai banyak lagu-lagu idol Korea Selatan lainnya yang berhasil masuk ke Oricon Chart, seperti TVXQ, SNSD, dan KARA.
Bahkan, TVXQ yang beranggotakan dua orang, yaitu Shim Changmin dan U-Know Yunho, menorehkan rekor dalam jumlah penonton.
Rangkaian tur TVXQ bertajuk Begin Again yang dilaksanakan di Jepang dan selesai pertengahan tahun 2018 lalu mampu mendatangkan satu juta penonton. Perolehan ini sekaligus membuat TVXQ sebagai artis di luar Jepang satu-satunya yang mampu mendatangkan satu juta penonton dalam satu rangkaian tur.
TVXQ memiliki penggemar yang bernama Cassiopeia. Karena jumlah penggemar yang sangat besar, pada tahun 2008 TVXQ tercatat dalam Guinness Book of Records sebagai satu-satunya grup yang memiliki anggota fan club paling banyak di dunia dengan lebih dari 800.000 anggota yang bergabung di fans club resmi.
Seperti tak hanya cukup di Asia, idol Korea Selatan mulai memasuki pasar Amerika dan Eropa. Kwon Boa merilis album pertamanya yang diberi nama BoA di Amerika pada tahun 2009. Album tersebut berhasil menduduki peringkat 127 di Billboard 200. Selanjutnya, tahun 2012, lagu Gangnam Style PSY menjadi viral karena tariannya yang unik.
Bahkan pada saat ini, video Gangnam Style di youtube telah dilihat lebih dari 3,9 miliar yang menjadikannya termasuk dalam 10 video youtube dengan viewers terbanyak.
Salah satu boygroup asal Korea Selatan, BTS, juga menjadi grup dari Korea Selatan pertama yang berhasil menduduki peringkat 1 di Billboard Chart dengan album mereka yang bernama Love Yourself: Tear.
Tak hanya itu, grup yang beranggotakan tujuh orang, yaitu RM, Jin, Jimin, Suga, V, J-Hope, dan Jungkook, mengalahkan Justin Bieber, Selena Gomez, dan Shawn Mendes dalam kategori “Top Social Artist.”
Mereka juga menjadi grup Korea Selatan pertama yang tampil dalam American Music Awards pada 20 November 2017, dan masih banyak penghargaan lainnya yang sudah berhasil diraih oleh BTS.
Lantas bagaimana bisa Kpop bisa di gemari oleh semua kalangan bahkan sampai mendunia. Kita tau sendiri bahwa kita tidakmengeti arti lagu yang di bawakah oleh group idol kpop yang di sukai. Kalau kamu perhatikan, setiap lagu yang dibawakan oleh idol, memiliki tarian yang berbeda.
Pakaian yang digunakan oleh pada idol juga terlihat sangat eye-catching. Braun, yang mengelola Justin Bieber dan Ariana Grande menjelaskan “Visual ini memungkinkan penggemar yang mungkin tidak mengerti bahasa untuk tetap memahami musik.”
Pernyataan ini didukung oleh Adib Hidayat, pengamat musik sekaligus Editor in Chief majalah Rolling Stone yang diwawancarai oleh Rappler pada September 2017.
“Mereka good looking, jago menari di atas panggung, dan visualnya ditata dengan sangat bagus. Jadi, kemasannya memang dibuat menarik.” Penampilan dari idol Korea Selatan memberikan sesuatu hal baru yang selama ini belum ada.
Di Indonesia sendiri, Hallayu Wave sebenarnya sudah mulai ada dari tahun 2000-an, lebih tepatnya ketika ketika drama Korea sudah mulai tayang di Indonesia, seperti Full House yang diperankan Rain, yang juga seorang penyanyi.
OST yang dimainkan di dalam sebuah drama bisa dinyanyikan oleh pemain drama itu sendiri, atau oleh grup lain. Karena hal ini juga, sedikit banyak membuat masyarakat Indonesia mulai penasaran dengan lagu-lagu dari negeri ginseng ini.
Pada tahun 2005, Rain mengadakan konser di Indonesia yang berhasil menarik 40.000 penonton. Tahun 2011, 2 PM juga mengadakan konser yang disusul oleh Super Junior pada tahun 2012.
Melihat banyaknya antusias masyarakat Indonesia terhadap grup Korea Selatan, akhirnya SM Ent. mengadakan konser SM Town Live World Tour III di Indonesia pada tahun 2012. Konser tersebut diisi oleh semua idol asuhannya.
Konser tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 50.000 penggemar dan menjadi konser K-Pop terbesar dan termegah pertama yang diadakan di Gelora Bung Karno.
Di balik semua kesuksesan yang diraih oleh idol, perjuangan mereka untuk menjadi terkenal itu tidaklah mudah. Lee Soo Man, selaku pendiri SM Ent. mengatakan bahwa idol itu itu diciptakan, bukan dilahirkan.
Jika seseorang ingin menjadi idol, hal pertama yang harus mereka lakukan adalah lulus audisi penerimaan trainee. Sebelum debut, idol yang masih menjalani pelatihan disebut sebagai trainee. Bila lulus audisi, seorang trainee berlatih bernyanyi, menari, akting, dan belajar bahasa lain selain bahasa Korea.
Demi penampilan fisik juga, mereka latihan fisik dan menjalani diet yang ketat. Masa trainee yang mereka jalani tidaklah sebentar. Melihat banyaknya latihan yang mereka jalani, tidak heran kalau setiap idol memiliki banyak bakat.
Salah satu contohnya ialah Chanyeol, yang merupakan salah satu member grup asuhan SM Ent. EXO. Posisinya di grup adalah sebagai rapper, tapi dia juga bisa menari, menyanyi, memainkan banyak alat musik, menjadi MC, bahkan bisa berakting. Banyaknya idol yang bisa berakting dibuktikan dengan banyaknya film atau drama yang dimainkan oleh idol.
Jadi, ya, kalau kita kembali pada judul tulisan ini. Jawaban dari mengapa Kpop bisa begitu diminati karena “semuanya terkonsep” dengan begitu detail.
Mulai dari personel dan latihannya, lagu yang enak didengar bahkan bagi mereka yang gatau artinya, baju yang dikenakan, hingga aksi panggung dan video klip.
Menjadi idol memang tidak mudah, banyak hal yang harus mereka lewati. Ketika sudah debut pun bukan berarti masalah mereka berkurang, dengan ketatnya persaingan yang ada, mereka harus bekerja dengan lebih belajar lebih giat serta latihan lebih giat.
Widya Regina Nainggolan, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi UKSW yang sedang praktik di suarabar.id