PACITAN (SUARABARU.ID) – Bencana tanah longsor terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Pacitan, Jatim. Yakni di Kecamatan Punung dan Kecamatan Pacitan Kota. Batu-batu besar, ikut menggelinding bersama material longsoran tanah, yang dampaknya menghancurkan rumah penduduk.
Di Dusun Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, batu-batu besar yang menggelinding bersama material longsoran dari tebing, telah menghancurkan dua rumah warga. Yakni rumah milik Sogimun dan Jarno. Kemudian di Dusun Ndungkulan, Desa Mentoro, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, merusak rumah milik Isni Rahardjo.
Tim Humas Pemda Kabupaten Pacitan, Rizky, Luky, Arif dan Danang, mengabarkan, tidak ada korban jiwa dalam musibah tanah longsor tersebut. Minggu (17/1), Bupati Pacitan Indartato, melakukan kunjungan ke lokasi bencana. Kepada korban bencana, Bupati Indartato, memberikan bantuan dan berpesan agar tabah menghadapi cobaan.
Dini Hari
Ikut mendampingi kunjungan Bupati, para pejabat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama aparat dari dinas terkait. Kedatangan Bupati di lokasi bencana, disambut oleh Camat bersama Forkompimcam, Kepala Desa beserta jajarannya.
Dalam kesempatan itu, Bupati mendapatkan penuturan langsung dari korban terkait dengan bencana tanah longsor yang terjadi pada dinihari tersebut. Ny Sogimun dan Ny Jarno, berkisah dengan bahasa terbata-bata karena haru. Keduanya bersyukur selamat dari bencana tersebut, meski rumah huniannya hancur.
Warga menuturkan, bencana tanah longsor itu berlangsung bersamaan dengan hujan lebat. Menimbulkan suara gemuruh, dan batu-batu besar bagai berloncatan menggelinding dari atas tebing, serta baru berhenti setelah menghancurkan rumah.
Bantuan Kedaruratan
Saat meninjau ke Dusun Ndungkulan, Desa Mentoro, Kecamatan Pacitan, Bupati didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan, bersama Asisten Sekda, dan Staf Ahli Bupati. Kepada korban bencana tanah longsor, diberikan bantuan kedaruratan berupa beras, selimut dan alas tidur, serta uang santunan.
Dengan bahasa Jawa yang merakyat Bupati berkata: ”Kula suwun sabar nggih, menika nembe diuji (Saya minta bersabar ya, karena ini baru diuji.” Kepada korban, Bupati berusaha memberikan petuah agar tetap bersemangat. Juga disampaikan ucapan terima kasih kepada aparat pemerintahan desa dan kecamatan, yang telah memberikan respon cepat dalam menyikapi bencana tersebut.
Isni Rahardjo, menuturkan, saat bencana tanah longsor terjadi, bersama istri tengah istirahat di dalam rumah. Tiba-tiba, terdengar suara bergemuruh dan seketika itu pula dinding belakang rumah jebol. Material tanah dan batu masuk ke dalam rumah. ”Beruntung, kami sekeluarga selamat,” tuturnya.
Untuk sementara, Isni Rahardjo bersama keluarga, mengungsi ke rumah orang tuanya yang jaraknya tidak jauh dari lokasi bencana. Warga masyarakat bersama pamong desa, bekerja bakti membantu menyingkirkan material longsoran.
Bambang Pur