blank
Suasana malam hari Kedai Galeri Alam Selomerto Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)– Rumah Joglo kuno itu dirimbuni pepohonan hijau. Suasana sekeliling rumah pun terasa teduh. Semilir angin dari sesela rimbun pepohonan kerap menerpa dan membuat pengunjung nyaman duduk di serambi teras rumah.

Itulah sekilas suasana Kedai Galeri Alam yang mapan di jalan Banyumas Km 07 Selomerto Wonosobo. Suara bising lalu lalang kendaraan yang lewat di jalan raya selalu terdengar setiap saat.

Ya, lantaran Kedai Galeri Alam ini, berada persis di bawah jalan raya jalur utama Wonosobo-Banjarnegara-Banyumas, yang saban hari pasti selalu padat dilalui pengguna jalan dari luar kota yang tengah melintas.

Kedai Galeri Alam ini sesungguhnya rumah milik pribadi Ribut Susanto (63), seorang persiunan ASN yang pernah menjabat sebagai Kasi Pertamanan dan Tata Kota Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Wonosobo.

Owner Kedai Galeri Alam, Ribut Susanto, mengatakan, rumah antik dan unik itu pun lalu disulap dan didesain menjadi tempat wisata kuliner berbasis alam, yang dilengkapi dengan galeri dan taman nan asri. Sambil makan bisa sekaligus rekreasi.

“Selain bisa menikmati menu yang ada, pengunjung juga bisa melihat galeri kuno dan bersantai di taman. Sembari memanjakan perut sekaligus refresing melihat barang antik dan duduk rilek di samping taman,” tawarnya.

Menu Sunda

blank
Dua chief Kedai Galeri Alam Wonosobo siap mengantarkan menu ke pengunjung. Foto : SB/Muharno Zarka

Karena merupakan rumah pribadi sekaligus tempat tinggal, kedai dibiarkan punya nuansa rumah sendiri. Di ruang tamu tanpa sekat ada meja besar dan resban kuno. Beberapa perabot unik ditata dan dipajang di bifet tua.

Di teras depan dan dua sisi samping rumah, ditaruh beberapa meja bundar dan panjang dengan diklik kayu. Ada sepeda onthel kuno, gentong, singkal dan becak tua diletakan di depan dan samping teras, sebagai pernik-pernik unik.

Di belakang rumah ada gazebo kecil, mushola dan pot-pot besar untuk memelihara tanaman hias dan bonsai. Gazebo bisa digunakan untuk bersantai dan mushola untuk sholat pengunjung.

Menu yang disiapkan di kedai ini merupakan masakan Sunda tradisional. Seperti pepes ikan nilai, pepes ayam, pepes ikan asin dan pepes jamur tiram yang diolah oleh chief asli Sunda Jawa Barat.

“Disiapkan pula olahan mie, seafood, sayuran dengan paduan berbagai rasa sambal dan aneka snack. Minuman terdiri kopi, susu, jahe dan juice. Kopi yang diolah jenis arabika dan robusta lokal Slukatan Mojotengah Wonosobo,” ujarnya.

Kedai ini buka tiap hari, mulai pukul 10.00 WIB pagi hingga jam 22.00 WIB malam. Sangat cocok dijadikan sebagai tempat kongkow dan chating bagi kaum milenial sembari ngobrol santai serta berselfi ria.

Muharno Zarka