BLORA (SUARABARU.ID) – Keluhan jalan provinsi jalur tengah Blora-Purwodadi-Semarang rusak bolong-bolong dan banyak berm bonyok, direspons positif Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Purwodadi-Blora-Sragen (PBS), dengan melakukan perawatan atau penambalan.
Dijelaskan Kepala BPJ Wilayah PBS, Joko Winangun, Rabu (30/12/2020), langkah perawatan penambalan jalan provinsi yang bonyok di banyak titik itu, kini terus dikebut dengan aspal olahan (hotmix).
“Sebenarnya penambalan bertahap sudah kami lakukan dua pekan lalu, hari ini kami lanjut ruas Godong-Purwodadi dengan aspal hotmix,” terang Joko Winangun.
Menurut Kepala BPJ Wilayah Purwodadi-Blora-Sragen, pekejranan penambalan juga dilakukan di ruas jalan Blora-Purwodadi, harus bertahap karena kerusakannya cukup banyak dengan lebar dan kedalaman lubang bervariasi.
Jika terdapat tambalan yang berlubang lagi, tambah Joko Winangun, itu karena setelah ditambal terus hujan, karena saat ini memang sedang musim hujan. Terhadap lubang-lubang baru, pihaknya melakukan pengecekan ulang.
“Ada yang sudah ditambal terus turun hujan, apalagi truk-truk bertonase berat lalu lalang 24 jam,” jelas Joko Winangun
Adapun kerusakan yang terjadi, lanjut Kepala BPJ Wilayah PBS, terbanyak terjadi di ruas jalan yang masih dengan fisik aspal hotmix. Sedangkan kerusakan di badan jalan rigid pavament lama, dan hanya di beberapa bagian, jelas Joko Winangun.
Berm Jalan Bonyok
Diberitakan Selasa (29/12/2020), kondisi kerusakan jalan kelas provinsi jalur tengah Blora-Purwodadi-Semarang semakin serius, aspal bodol, bolong disana-sini, bergelombang, berm jalan bonyok dan saat hujan berbahaya licin
Kerusakan terbanyak terjadi pada fisik ruas jalan dengan aspal hotmix, sebagian juga pada fisik jalan rigid pavement atau pekerasan kaku (beton semen) di banyak titik dengan kondisi yang makin parah, sehingga dikeluhkan warga penguna jalan.
Pantauan Suarabaru.id, melihat kerusakan jalan provinsi jalur Blora-Purwodadi Semarang memang sangat serius. Truk-truk tonase berat lalu lalang, jalannya perlahan, dan sering membuat macet di banyak titik.
Kerusakan parah itu terjadi di wilayah Kecamatan Ngawen dan Kunduran (Blora), Ngaringan, Wirosari, Tawangharjo dan Tegowanu (Grobogan). Saat hujan, kubangan air akibat jalan bodol dan berm jalan bonyok, ada di banyak titik.
Tidak hanya yang aspal hotmix-nya yang terkelupas dan remuk hingga nyaris aspalnya tidak rampak lagi. Bebarapa ruas jalan dengan fisik rigid pavement (perkesanan kaku cor semen) juga banyak yang pecah, ambles dan berlubang.
Kondisi jalan cor beton pada rusak itu, antara lain terjadi antara ruas Ngaringan-Wirosari dan barat Kota Purwodadi, Gobogan serta beberapa titik lagi di wilayah Blora.
Dampak jalan bodol itu, perjalanan Blora-Semarang sangat tidak nyaman, dan butuh waktu sebelumnya tiga jam, kini sampai lima jam lebih. Itu belum lagi jika ada kemacetan di proyek flyover (jalan layang atau overpass) timur Mranggen.
Kepala Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Purwodadi-Blora-Sragen (PBS), Joko Winangun, membenarkan adanya kerusakan ruas jalan Blora-Purwodasi-Semarang. Jajarannya juga terus kerja keras melakukan penambalan.
Informasi dari warga, kerusakan jalan lebih banyak disebabkan lalu lalangnya truk-truk berat siang malam, apalagi saat musim hujan seperti ini, membuat fisik jalan dan berem-nya cepat remuk dan aspal bodol.
Wahono