blank
Personel Damkar Pemkab Wonogiri, ketika melakukan tugas pengunduhan sarang lebah di tempat sulit, karena berada di atas langit-langit dekat kamar mandi di rumah Kaolan Ahmadi.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, selama kurun waktu Tahun 2020, telah melakukan pemadaman api sebanyak 33 kali. Bersamaan itu, juga memberikan pelayanan ngunduh sarang tawon, menangkap ular dan biawak sebanyak 103 kali.

Kepala Unit Pelaksana Tenkis Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, Rabu (30/12), menyatakan, sesuai tugas pokok fungsi (Tupoksi)-nya, institusi Damkar memberikan pelayanan pemadaman kebakaran. ”Tapi tidak jarang, masyarakat meminta kami untuk ngunduh sarang tawon, menangkap ular dan biawak,” jelasnya.

Selama setahun ini, ada permintaan warga masyarakat untuk ngunduh sarang tawon sebanyak 88 kali. Kemudian permohonan menangkap ular sebanyak 10 kali, dan menangkap biawak sebanyak 5 kali.

blank
Sarang Tawon Ndas bergelantung di ketinggian salah sebuah dahan di pohon. Yang makin hari makin membesar dan memanjang.

Sarang Tawon
Permintaan pengunduhan sarang lebah (tawon), karena warga merasa takut terhadap ancaman sengatan dan letak sarangnya berada di tempat yang sulit. Utamanya untuk jenis lebah yang agresif dan ganas, serta racunnya dapat berakibat hiperalergi dan mematikan.

Tawon Ndas (Vespa affinis) misalnya, lebah ini yang memiliki warna kuning di bagian tengah tubuhnya. Ini merupakan jenis lebah ganas yang pandai memasukkan racunnya ke tubuh manusia, melalui entupan (sengatan) dari bagian ekor yang berada di ujung belakang tubuhnya.

Tawon Ndas adalah lebah yang banyak tersebar di Asia Tropis, memiliki ciri tubuh berukuran lebih besar dan lebih panjang dibandingkan dengan lebah madu. Panjang sekitar 3 Centimeter (CM), tubuh berwarna hitam dan memiliki belang berwarna kuning atau oranye di bagian perutnya.

blank
Tim Damkar Pemkab Wonogiri, ketika melakukan pengunduhan dan pemusnahan sarang tawon Ndas di SD Negeri Ringin Anom Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Yang sebelumnya telah menyengat guru setempat.

Setiap Tawon Ndas berkemampuan menyengat lebih dari satu kali, bahkan sampai lima kali. Tragedi maut pernah menimpa seorang Guru Olahraga di Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Insan pendidik ini, tewas diserang oleh sengatan kawanan lebah, tatkala ingin melakukan pengunduhan di pohon.

Di Langit-langit
Ketua Regu Damkar Pemkab Wonogiri, Sriyanto, mencontohkan, sebagaimana pengunduhan sarang Tawon Ndas di dua lokasi, yakni di SD Negeri 3 Ringin Anom Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, yang telah menyengat guru, dan di rumah Kalon Ahmadi di Lingkungan Jetis RT 3/RW 5 Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri Kota yang sarangnya berada di langit-langit dekat kamar mandi.

blank
Tim Damkar Pemkab Wonogiri, saat melakukan penangkapan ular yang bersembunyi di bawah kap mesin mobil di Wonokarto, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri.

Juga ketika melakukan pengunduhan saran lebah di SMK Sidoharjo dan di Ruko milik warga di Desa Segawe, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri misalnya. ”Lokasi sarang berada di tempat sulit, dan perlu kecermatan serta kehati-hatian ketika mengunduhnya,” jelas Sriyanto.

Demikian halnya saat diminta menangkap ular dan biawak, itu harus dilakukan dengan hati-hati, yakni dengan mengutamakan aspek keselamatan. Sebab binatang ular dan biawak, memiliki sifat liar dan agresif menyerang tatkala akan ditangkap.

Bambang Pur