blank
Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto (kiri), bersama pengurus PWI Jateng, saat melakukan audiensi di Gedung Berlian, Selasa (15/12/2020). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Media massa diminta tak segan-segan untuk mengkritisi kinerja DPRD Jateng. Terutama jika ada kinerja anggota dewan yang tak maksimal maupun kebijakan yang dianggap tak sejalan dengan kepentingan masyarakat.

Hal itu seperti yang dikatakan Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto, saat menerima audiensi pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng, di Gedung Berlian, Selasa (15/12/2020).

”Jangan ragu memberikan kami masukan dan kritik membangun, jika kami tak maksimal dalam menjalankan tugas,” kata pria yang akrab disapa Bambang Kribo ini.

BACA JUGA : Covid-19 Merebak, Pemkab Blora Berlakukan Jam Malam

Hadir dalam acara itu, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Sekretaris Setiawan Hendra Kelana, dan sejumlah pengurus PWI Jateng.

Meski begitu, Bambang meminta media untuk fair. Dengan cara memberitakan capaian kinerja anggota dewan yang positif.

”Ketika banyak anggota dewan yang absen di rapat paripurna, biasanya fotonya dipasang besar di media. Namun saat banyak dewan yang hadir beritanya tak dimuat,” paparnya.

Meski begitu, dia mengaku menyadari kondisi itu. Sebab, bertindak disiplin dan berkinerja bagus merupakan suatu kewajiban bagi anggota dewan.

Menurutnya, setiap kebijakan yang baik harus didorong. Tetapi jika ada kebijakan yang dinilai tidak sesuai, maka harus dikritisi.

blank
Pertemuan Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto (kiri) bersama Ketua PWI Jateng Amir Machmud bersama pengurus, berlangsung santai. Foto: dok/ist

Visi Sama
Dikatakannya, di era keterbukaan ini, DPRD Jateng telah berkomitmen mengusung paradigma baru. Salah satunya berlaku bersih dan transparan. Setelah dilantik, anggota DPRD Jateng Periode 2019-2024 memulai bertugas dengan membuat pakta integritas bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Paradigma baru DPRD Jateng juga diwujudkan dengan menggelar Rapat Badan Anggaran (Banggar) secara terbuka. Bukan lagi rapat yang terkesan sakral dan selalu tertutup. Disamping itu, seluruh jalannya rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) ini, direkam kamera video.

”Harapannya, keterbukaan ini terus berlanjut. Sebab, dana yang dibahas adalah dananya masyarakat. Media dan masyarakat bisa langsung mengawasi. Juga mengkritik dan memberi masukan jika dewan berbuat salah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS mengungkapkan, audiensi dilakukan, karena antara pihaknya dengan DPRD Jateng memiliki visi yang sama bagi kemajuan Jateng. Di antaranya dalam memberikan informasi dan pencerahan bagi masyarakat Jateng.

”Pak Bambang ini salah satu bapaknya wong Jateng. Kami perlu mendengar masukan beliau,” tukas Amir.

Riyan-Sol