blank
Warga yang terjaring operasi prokes di Kembaran Kalikajar Wonosobo didata petugas. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kodim 0707/Wonosobo bersama Satpol PP menggelar operasi penertiban protokol kesehatan (prokes) Covid-19 dalam rangka memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus Corona di Wonosobo.

Operasi prokes yang digelar, Sabtu (12/12), menyasar warga yang tengah beraktifitas di sekitar Pasar Kembaran Kalikajar Wonosobo. Pedagang, pengemudi dan pengunjung pasar kena sasaran operasi prokes Covid-19.

Koordinator Operasi Prokes Covid-19 yang juga Kabid Penegakan Perda Satpol PP Sunarso mengatakan, dalam operasi prokes kali ini terdapat 22 orang yang melanggar tidak menggunakan masker. Mereka dikenai sanksi denda dan sanksi sosial lainnya.

“Sejumlah 17 orang pelanggar membayar denda dan 5 orang menjalankan sanksi sosial berupa menyampu komplek Pasar Kembaran. Kami bersyukur, dari waktu ke waktu, warga semakin disiplin dan mematuhi prokes Covid-19,” ucapnya.

Sejauh ini, sambungnya, memang masih saja ditemukan warga yang enggan menggunakan masker. Warga biasanya beralasan lupa atau tertinggal. Secara umum prokes sudah dijalankan ke arah yang lebih baik. Hanya warga butuh selalu diingatkan.

Gunakan Masker

blank
Operaso gabungan prokes Covid-19 digelar di komplek Pasar Kembaran Kalikajar Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Menurutnya, operasi prokes Covid-19 gabungan sebagai himbauan agar warga yang beraktifitas di luar rumah tetap menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan jaga jarak antar sesama serta selalu hindari kerumunan.

“Seperti akhir-akhir ini, setiap kali melakukan operasi yustisi penegakan prokes di jalan, warga yang masih nekat tidak mengenakan masker, selalu ingatkan untuk tetap waspada. Karena korban virus Corona di Wonosobo kini semakin banyak,” katanya.

Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat mengimbau agar dalam pelaksanaan setiap operasi dilakukan pendekatan humanis, guna memberikan kesadaran kepada warga agar tetap mematuhi prokes Covid-19.

Utamakan pendekatan secara humanis dan persuasif. Karena yang jadi tolak ukur operasi yustisi bukan seberapa banyak warga yang terjaring. Melainkan seberapa besar upaya meningkatkan kesadaran warga untuk selalu mematuhi prokes Covid-19 ini.

Kegiatan operasi masker tidak akan berhasil apabila tidak didukung oleh semua pihak. Butuh kebersamaan untuk saling mengingatkan agar warga selalu mematuhi aturan yang ada selama pandemi global Covid-19 belum berakhir.

Muharno Zarka-Wahyu