Pebulutangkis muda asal Klaten, Chiara Marvella Handoyo. foto:Ist/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Liga PB Djarum 2020 kategori beregu sukses menampilkan pertarungan ketat antar atlet muda. Kejuaraan yang digelar di GOR Djarum, Jati, Kudus, ini menyuguhkan 55 pertandingan antar atlet-atlet muda PB Djarum, yang terbagi dalam dua nomor yakni tunggal dan ganda baik putra maupun putri.

Rabu (9/12) ini pertandingan akan memasuki babak final untuk kategori beregu. Pelatih PB Djarum Sigit Budiarto menyatakan, setiap partai yang disajikan di Liga PB Djarum 2020 selalu seru dan asyik untuk ditonton. Terlebih karena kejuaraan ini tanpa penonton, dukungan rekan-rekan setim di pinggir lapangan turut membantu perjuangan sebuah tim.

“Beban seorang atlet kategori perorangan itu terbilang minim dari pada saat bermain di kategori beregu, karena dia hanya bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Tapi kalau bermain beregu, mereka punya beban kebersamaan bagi timnya,” tutur peraih Piala Thomas 1998, 2000, dan 2002 ini.

“Dengan pertandingan beregu seperti ini, mereka akan terasah baik dari segi mental maupun kebersamaan untuk membangun sebuah tim yang solid. Ini adalah hal positif. Karena kelak, di Thomas Cup atau Uber Cup yang sarat dengan pertandingan-pertandingan beregu, mereka sudah sedini mungkin dilatih, bertarung, hingga akhirnya terbiasa beregu,” tambah Sigit.

Pada kategori beregu, Liga PB Djarum 2020 menggunakan format seperti Thomas dan Uber Cup, dengan susunan pemain tiga tunggal dan dua ganda. Setiap tim akan diperkuat atlet U15 hingga atlet dewasa. Peraturan lima partai harus dilalui oleh masing-masing tim, guna menambah pengalaman bertanding para atlet, setelah sekian lama tidak bertanding di kejuaraan nasional maupun internasional.

Kewajiban bagi setiap atlet untuk bertanding lima partai, dimanfaatkan secara maksimal oleh Chiara Marvella Handoyo. Dihentikannya kompetisi olahraga karena wabah virus korona jenis baru ini, menurutnya, sangat berpengaruh pada atlet sebagai aktor utama di lapangan.

“Inilah kesempatan untuk menunjukkan kemampuan kita, juga sebagai ajang evaluasi, setelah latihan berbulan-bulan,” kata pebulutangkis dari Klaten, Jawa Tengah ini.

“Liga PB Djarum ini sangat membantu untuk mengembalikan kita ke suasana pertandingan. Biasanya kan ada turnamen beregu, minimal sekali dalam setahun. Jadi liga dengan format beregu ini jadi obat kangen buat kita. Walau pun ketemu teman satu klub, tapi tetap rasanya seperti turnamen beneran!” Chiara, menambahkan.

Sementara, satu-satunya pebulutangkis “tuan rumah”, Ryan Adi Wicaksono, mengaku sangat menikmati “iklim” kejuaraan beregu di kota kretek ini. Berpasangan dengan Davin Rutama, Ryan mengaku belum menemukan kendala yang berarti kala bertanding. “Malah enjoy dan ada suasana baru. Biasanya setahun sekali ada kejuaraan beregu, tapi karena pandemi malah ndak ada sama sekali pada tahun ini,” katanya.

“Target saya bisa menyumbangkan poin yang banyak di kategori beregu, dan minimal final,” Ryan, menambahkan.

Liga PB Djarum 2020 memperebutkan total hadiah senilai lebih dari 120 juta untuk 17 kategori yang dipertandingkan. Karena digelar tanpa penonton, pencinta bulutangkis dapat menyaksikan jalannya pertandingan Liga PB Djarum 2020 melalui live streaming di channel YouTube PB Djarum (https://www.youtube.com/pbdjarum), Facebook PB Djarum, dan Kaskus TV, pada pukul 09.00 WIB – selesai untuk sesi 1 dan pukul 14.00 WIB – selesai untuk sesi 2.

Tm-Ab