Bencana alam tanah longsor kerap terjadi di Wonosobo saat musim penghujan. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Wonosobo merupakan daerah yang rawan bencana dan masuk zona merah di Jawa Tengah. Saat memasuki musim penghujan, bahaya tanah longsor, banjir dan angin puting beliung selalu mengancam.

Pasangan calon (paslon) tunggal dalam Pilkada Wonosobo, Afif-Albar mengaku akan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana yang hampir terjadi rutin tiap tahun tersebut .

“Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana, merupakan tanggung jawab bersama. Perlu adanya peningkatan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana alam, pensinergian langkah,” ungkap Cabup Afif Nurhidayat, Jumat (4/12).

Hujan deras dalam sepekan ini telah mengakibatkan sejumlah wilayah di Wonosobo mengalami bencana alam tanah longsor. Bahkan sudah menimbulkan satu orang korban jiwa.

Selain itu, longsor juga telah merusak infrastruktur jalan serta merusak pemukiman. Beberapa jalan antar desa di Sukoharjo dan Watumalang terkena tanah longsor dan sulit dilewati.

Menurutnya, perbaikan di semua elemen, dan pembangunan sistem penanggulangan bencana perlu terus dilakukan, demi peningkatan upaya penanggulangan bencana yang semakin baik di Wonosobo.

“Mulai dari regulasi, kelembagaan, perencanaan, pendanaan, peningkatan kapasitas, dan penyelenggaran penanggulangan bencana, harus bangkit dan berkembang,” katanya.

Satuan pendukung penanggulangan bencana, ujar dia, agar mengefektifkan komunikasi, memaksimalkan kerjasama, serta menyamakan persepsi, sehingga ke depan dampak bencana dapat di eliminir sedini mungkin.

Pemetaan Bencana

Paslon tunggal Pilkada Wonosobo Afif-Albar ketika bicara mitigasi bencana di musim penghujan. Foto : SB/Muharno Zarka

Afif mengaku perlu ada pemetaan bencana di Wonosobo secara lebih komperhensif, sehingga langkah antisipasi dan mitigasi bencana bisa direncanakan dengan baik.

Pihaknya berharap tumbuh partisipasi serta kesadaran dari seluruh elemen masyarakat jika terjadi bencana alam. Baik tanah longsor, banjir maupun angin putih beliuang. Warga juga harus tetap merawat alam sekitarnya agar tetap lestari.

“Pemetaan wilayah rawan bencana juga telah disiapkan sebagai langkah antisipasi, seperti daerah yang rawan tanah longsor dan banjir,” ucapnya.

Dijelaskan seperti tertuang dalam visi dan misi pasangan calon tunggal Afif-Albar, masalah ancaman bencana di Wonosobo menjadi perhatian yang cukup serius untuk ditangani melalui berbagai upaya.

“Kami melihat sarana dan prasarana untuk mendukung kesiapsiagaan bencan belum maksimal, maka ke depan itu harus dilengkapi,” ucapnya, didampingi Calon Wakil Bupati Wonosobo M Albar.

Mitigasi bencana sebagai dasar kesadaran masyarakat yang hidup di wilayah risiko bencana juga perlu ditanamkan ke semua lapisan masyarakat.

Sehingga, warga memahami potensi dna kondisi lingkungan untuk kemudian mampu secara mandiri mengatasi persoalan tersebut jika muncul, dan peran pemerintah memfasilitasinya.

“Kami akan gandeng semua kalangan, untuk menciptakan sistem sosial tanggap bencana yang lebih baik. Jika diperlukan ke depan bisa dipasangan alat khusus sebagai tanda pencegahan dini musibah bencana alam” pungkasnya.

Muharno Zarka-Wahyu