JEPARA (SUARABARU.ID) – Larangan pentas bagi semua jenis seni pertunjukan guna menangkal penyebaran covid-19 memang sempat membuatnya terpukul. Sebab selama ini pentas dari satu panggung kepanggung lain menjadi salah satu sumber penghasilan keluarganya.
Namun Linda Poppy, pekerja seni serba bisa yang tinggal di RT 4 / RW2 01 Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara ini, tidak mau berlama-lama meratapi nasibnya. Karena itu Linda Poppy yang di Jepara dikenal sebagai waranggono atau pesinden, penyanyi campur sari, penyanyi dangdut, dan juga penyanyi lagu pop kenangan mencoba mencari peluang usaha baru.
“Saya harus bangkit menghadapi pandemi. Sebab akhir wabah ini belum diketahui pasti,” ujarnya dalam percakapan dengan SIUARABARU.ID via WhatshAap Selasa ( 3/11-2020). Karena itu pekerja seni yang memiliki nama asli Aprilia Lindawati, sejak bulan April mulai merintis usaha membuat criping dengan bahan pisang gabu atau gablog.
“Disamping saya telah memiliki ketrampilan dasar membuat criping, pengembangan kualitas olahan juga mudah didapat di internet. Sedangkan pisang jenis gabu atau gablog relatif mudah didapat. Karena belum banyak digunakan oleh orang untuk membuat criping, pisang gabu saya pilih menjadi ciri khas produk saya,” ujarnya.
Namun ia mengaku, memulai sesuatu yang baru bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Butuh kerja keras, kesungguhan, semangat dan juga doa. “ Kami percaya Tuhan lebih memilih yg bekerja dari pada yang berpangku tangan,” ujar Linda Poppy.
Semula ia menitipkan criping yang dibuatnya pada kios-kios yang ada di desanya. Disamping itu juga dititipkan pada teman-temannya dan bahkan dipasarkan online. “Puji Tuhan ternyata banyak yang suka dan bahkan kemudian mereka menyebut criping tanpa merk itu sebagai criping mbak sinden. Itulah yang kemudian membuat saya memberi nama Criping Sinden,” tuturnya.
Linda Poppy mampu membuat aneka rasa criping mulai original gurih, original manis, rasa balado, rasa pedas hingga rasa BBQ. Sedangkan harga per kg criping manis, maupun criping aneka rasa Rp 45.000/ kg. Sementara untuk kemasan eceran: 10 rb/200 gr dan 5 rb/100 gr. Dari usaha ini Ia mengaku rata-rata mendapatkan keuntungan Rp.400 ribu/ minggu.
Kini walaupun ijin untuk pentas bagi seni pertunjukan telah dibuka terbatas dan ia telah mulai mendapatkan job, namun Linda Poppy merencanakan tidak akan berhenti membuat Criping Sinden.
“Criping ini telah menghidupi kami selama pendemi dan saya percaya itu cara Tuhan memelihara kami. Juga mengikuti protokol kesehatan, memakai masker, cuci tangan, hindari kerumunan, kontak fisik dan menjaga imunitas tubuh,” ujarnya.
Sedangkan bagi yang ingin menikmati Criping Sinden, Anda bisa mengubungi Linda Poppy pada No. WA. .08812624599.
Hadepe-