SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berjualan langsung produk buatan Usaha Mikro Kecil, yang dipamerkan dalam even UKM Virtual Expo 2020, Minggu (25/10/2020). Barang yang dijual mulai dari kopi hingga gitar bahkan lukisan.
Aksinya itu dilakukan, untuk mendukung para pelaku UMKM di masa pandemi covid-19, sekaligus mengedukasi dan adaptasi menghadapi era New Normal.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga melakukan bincang bisnis dengan tema ‘Intervensi Pemprov Jateng kepada UMKM di Era Pandemic dan New Normal’. Selain Ganjar, dalam bincang bisnis itu, hadir pula Helmy Yahya, Dirut Bank Jateng Supriyatno dan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, Sukowardoyo.
BACA JUGA : Transaksi UKM Virtual Expo Sudah Capai Rp 1,68 Miliar
Di kesempatan itu, ada sesi khusus dimana Ganjar melakukan penjualan langsung secara online. Ganjar menjual produk UKM mulai dari kopi, jersey, gitar hingga lukisan.
Saat dipromosikan Ganjar, sejumlah produk langsung terjual. Bahkan ada pembeli yang berasal dari Madiun dan Bekasi. Untuk mereka, Ganjar memberi gratis ongkir untuk pembelian kopi dan jersey bermotif lurik.
”Gitar ini buatan tangan dan terbuat dari kayu mahoni. Harganya Rp 500 ribu saja, silakan siapa mau beli,” promo Ganjar.
Tak disangka, Helmy Yahya yang duduk memperhatikan di sisi ruangan, langsung mengacungkan tangan dan mengaku berniat membeli gitar itu. ”Wah ini bagus, gitar buatan UMKM dibeli Helmy Yahya. Saya kasih gratis Ongkir,” kelakar Ganjar.
Kendala Bahasa
Ganjar yang hadir dalam acara itu juga meresmikan pelaksanaan UKM Virtual Expo 2020, yang akan berlangsung hingga Selasa (27/10/2020). Ganjar berharap, dengan kesempatan ini UMKM akan semakin sukses.
”Kita buktikan sekarang dengan virtual expo UMKM ini. Ternyata baru kita mulai, transaksinya sudah mencapai Rp 1 miliar lebih. Artinya apa, sebenarnya kesempatan buat UMKM kita berjualan secara virtual menjadi semakin terbuka,” ucap Ganjar usai acara.
Ditambahkan dia, pihaknya sudah mendapatkan laporan dari sejumlah pelaku UKM yang tergabung dalam virtual expo ini, ternyata beberapa mengalami kendala. Mulai dari tak bisa dihubungi hingga kesulitan bahasa.
”Kita latihan, ini adaptasi, mungkin kita perlu nanti diberikan pengelola. Sehingga jualannya dari situ, bahasa apa pun bisa menjawab. Sehingga ada manajemen yang mengelola dan UMKM kita bisa maju,” tegasnya.
Hery Priyono-Riyan