blank
Hendi bersama Ita, usai menjalani tes kesehatan di RS dr Kariadi, Selasa (15/9/2020). Foto: hery priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, protokol kesehatan yang diterapkan di Kota Semarang selama ini tidak berubah, alias tetap diperketat sejak pertama kali kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) diberlakukan.

Hal ini menanggapi soal pemberitaan yang menyebutkan Kota Semarang yang kini masuk dalam sembilan wilayah yang perlu diperketat protokol kesehatannya. Selain Kota Semarang, delapan kabupaten kota lainnya adalah Pati, Rembang, Boyolali, Sragen, Wonosobo, Pemalang, Kudus, dan Tegal.

”Kalau disuruh injak rem, kami sudah injak rem dari kemarin. PKM kami lakukan terus tanpa batas periode, karena kami yakin Kota Semarang rentan dengan covid-19,” kata Wali Kota yang biasa disapa Hendi ini, usai tes kehatan di RS dr Kariadi, Selasa (15/9/2020) siang.

BACA JUGA : Pakai Strategi 4-3-3, Hendi Siap Kampanye Virtual

Lebih lanjut dia menambahkan, saat ini dari Pemkot Semarang akan melakukan evaluasi terhadap penerapan Perwal PKM ini. Apalagi sekarang ini menurutnya, kegiatan pengawasan sudah mulai longgar, tidak seaktif dulu, baik di kelurahan atau di kecamatan.

Oleh karena itu, Hendi meminta semua tim patroli baik dari petugas aparat hingga dari Satpol PP di setiap kecamatan, semakin giat lagi melakukan pengawasan. Kalau perlu memberikan sanksi berat kepada para pelanggar protokol kesehatan, agar semakin jera.

”Satpol akan terus kami tekan, agar mereka aktif melakukan razia. Kalau perlu sanksinya jangan cuma bersihin jalan, kalau perlu ya turun ke sungai bersihin sungai, supaya efek jera lebih tinggi. Kalau soal nginjak rem, kita sudah sejak dulu injak rem,” tegasnya.

Tak hanya itu saja, Hendi juga berpesan kepada anak–anak muda agar tetap waspada terhadap pandemi ini. Jangan pernah berpikir corona itu hoaks rekayasa, karena kini yang meninggal 600 lebih, dan yang positif 500 lebih.

”Anak muda Kota Semarang mari kita jaga kota ini, lingkungan, keluarga. Memutus mata rantai virus, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, itu sumbangsih. Nggak usah gaya, kumpul tanpa masker, aku rak popo, lha keluargamu piye? lha lingkunganmu piye?” tukas Hendi.

Hery Priyono-Riyan