SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pada pengurus Majelis Ulama Indonesia Kota Semarang, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menceritakan kondisi keamanan wilayahnya yang kondusif selama covid-19.
”Laporan Pak Kapolrestabes kepada saya, di daerah lain selama covid-19 isinya demo karena sembako tidak rata atau bantuan sosial tunai tidak rata. Tapi di Kota Semarang demo tidak ada, kriminalitas pun juga menurun,” kata Hendi, sapaan akrab Wali Kota saat menghadiri silaturrahmi bersama pengurus MUI, DMI dan Baznas Kota Semarang di Balai Kota Semarang, Senin (31/8/2020) lalu.
Menurut dia, hal ini tidak lepas dari Bansos yang terus disalurkan Pemerintah Kota Semarang, serta dukungan dari kelompok masyarakat yang mampu untuk turut menyalurkan bantuan bagi warga yang membutuhkan.
BACA JUGA : Seluruh Partai di Kota Semarang Usung Hendi-Ita Pada Pilwalkot 2020
”Kurangnya bantuan di-sengkuyung masyarakat dari kelompok yang mampu. Kekuatan ini bisa membuat warga di sekitarnya tetap adem, tetap tenang,” ungkap Hendi.
Menurutnya, kondisi ini berhasil terwujud karena adanya komitmen untuk bergerak bersama, dimana warga yang mampu turut mendukung pemerintah membangun jaring pengaman sosial. Bahkan Presiden pun mengapresiasi usaha yang dilakukan Kota Semarang.
”Kita itu tidak menerapkan lockdown atau PSBB, namun tetap memberikan BST atau Bantuan Sosial Tunai,” imbuhnya.
Hendi pun menyatakan apresiasinya kepada pengurus MUI, karena sudah mampu menyampaikan kebijakan pemerintah kepada seluruh jamaah dengan baik.
Sosialisasi SOP
Pihaknya juga akan terus berkomitmen untuk menyosialisasikan SOP kesehatan dalam kegiatan keagamaan, melalui Safari Jumatan dan Shalat Isya.
”Dulu kan belum sepaham soal memutus mata rantai, sehingga ada masjid dan mushola yang tetap Jumatan. Namun ada pula yang tidak menyelenggarakan Jumatan. Ada yang menahan diri di rumah,” ungkap Hendi.
Sehingga dalam berbagai kesempatan, dirinya akan terus melakukan sosialisasi tentang SOP kesehatan bersama dengan para tokoh MUI Kota Semarang.
Senada dengan Wali Kota, Ketua MUI Kota Semarang Prof KH Erfan Soebahar juga mengungkapkan, masalah kesehatan merupakan problem bersama yang harus dikerjakan semua pihak.
”Kita sudah sama-sama sadar, masalah kesehatan ini masalah kita bersama. Kita biasakan diri memakai masker, physical distancing kita biasakan juga, cuci tangan juga kita biasakan,” pungkas Prof Erfan.
Hery Priyono-Riyan