blank
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mendampingi Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, saat meninjau Stasiun Tawang Semarang. Foto : Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan  pengelolaan sampah modern yang berkelanjutan.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, menerangkan sejumlah langkah strategis untuk mendukung target nasional menuju prinsip zero waste.

Melalui kolaborasi lintas sektor, inovasi teknologi, dan edukasi masyarakat, kota Semarang berupaya menjadi kota pelopor dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), Pemkot Semarang telah mendapatkan persetujuan Project Development Facility (PDF) untuk membangun fasilitas pengelolaan sampah berbasis insinerator.

“Setelah melalui proses panjang, Alhamdulillah, persetujuan PDF telah kami dapatkan. Proyek ini akan segera memasuki tahap lelang, termasuk penghitungan tipping fee,” ujar Ita, Jumat 27 Desember 2024.

Langkah ini didukung penuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup yang mendorong daerah-daerah untuk mempercepat pengelolaan sampah berbasis teknologi.

Pemkot Semarang juga menaruh perhatian besar pada edukasi masyarakat. Program budi daya maggot di sekolah-sekolah telah berhasil menjadi solusi inovatif dalam pengelolaan sampah organik.

Tidak hanya itu, inovasi diimplementasikan di pondok pesantren di Semarang dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai sumber pendapatan untuk membayar listrik, sementara limbah organik diolah menjadi maggot dan eco enzyme.

“Langkah ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru bagi masyarakat,” tambah Ita.