GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Pembakaran bediang dalam kandang yang ditinggalkan pemiliknya, kerap membuat insiden kebakaran. Seperti halnya yang terjadi di Kecamatan Penawangan, tepatnya di Desa Karangwader, Selasa (1/9/2020) malam.
Dari informasi yang diperoleh, kejadian ini bermula saat Giyono (49), warga Dusun Tlogorejo menyalakan bediang di dalam kandang sekitar pukul 16.30 WIB. Usai menyalakan bediang, Giyono kembali ke dalam rumah.
Usai shalat Maghrib, sekitar pukul 17.50 WIB, Giyono melihat kobaran api dari arah kandang miliknya. Seketika itu, ia berteriak minta tolong.
Teriakannya didengar tetangganya. Mereka langsung membantu korban menyelamatkan hewan ternak yang ada di dalam kandang tersebut. Sebagian lainnya ikut memadamkan api dengan alat seadanya.
Namun, kobaran api yang begitu besar membuat api sulit dipadamkan. Petugas damkar didatangkan untuk membantu pemadaman di lokasi kejadian.
“Kandang sapi yang terbakar ini terbuat dari kayu jati berbentuk kampungan dengan ukuran tiang 10 x 12 cm. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun korban hanya menderita kerugian
materil senilai Rp 20 juta,” ujar Kapolsek Penawangan, AKP Saptono Widyo.
Pihaknya menjelaskan, penyebab kebakaran ini diakibatkan api yang berasal dari bediang yang berada di kandang sapi dekat dengan tumpukan jerami. Api tersebut menjalar ke arah tumpukan jerami dan menyebabkan kandang ludes terbakar.
“Adanya kejadian ini, kami mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati saat membakar bediang di dalam kandang. Diupayakan saat membakar, jangan sampai ditinggal. Tunggu sampai apinya padam, baru boleh ditinggal,” imbau AKP Sapto, sapaan akrabnya.
Hana Eswe-Wahyu