BLORA (SUARABARU.ID) — Mantan wartawan televisi nasional (RCTI) dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang kini duduk di kursi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Siswanto, ternyata makin matang dalam berpolitik.
Selain makin matang berpolitik, politisi muda yang mantan aktivis dan tukang demo (menggelar aksi demo, red) di kota sate Blora ini, kembali terpilih memimpin partai berlambang pohon beringin di kabupaten penghasil kayu jati.
“Alhamdulillah, terima kasih, saya kembali dipercaya kader menjadi Ketua DPD Partai Golkar Blora lima tahun kedepan,” ungkap Siswanto, Minggu (30/8/2020).
Menurut politisi kelahiran Desa Rowobungkul, Kecamatan Ngawen, Blora, salah satu desa di pinggiran hutan jati Perhutani ini, kepercayaan para kader adalah amanah yang akan dipegangnya secara konsisten dan bertanggungjawab.
Siswanto mengaku, keberhasilan memenangi secara aklamasi Musyawarah Daerah (Musda) X yang digelar di Hotel Kencana, Kota Blora, baru-baru ini, adalah kemenangan semua kader beringin di kabupaten paling timur di Jawa Tengah ini.
Siswanto mengaku tidak ada langkah-langkah khusus dalam meyakinkan peserta Musda X, selain mengalir dan menggalang pertemanan dengan semuanya, juga rajin turun ke bawah menjalin komunikasi pada pengurus kecamatan dan ranting.
“Modalnya ya pertemanan, silahturahmi, rajin kemunikasi dengan pengurus kecamatan, ranting, kader, menjalin dan menjaga pertemanan dengan siapa saja,” beber Siswanto.
Aklamasi
Dijelaskan ketua penyelenggara Musda X, Sutrisno, Musda berjalan aman, lancar, dan tertib. Memang sempat muncul beberapa kandidiat, namun saat Musda peserta aklamasi sepakat memilih Siswanto melanjutnya kembali memimpin Partai Golkar Blora periode 2020-2025.
Perlu diketahui, pada Musda IX/2016, tokoh senior Partai Golkar Blora HM. Kusnanto, terpuruk dalam Musda yang digeber di Hotel ARRA Cepu. Ironisnya, mantan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Blora itu, dikalahkan pendatang baru, mantan ketua KNPI Blora, Siswanto. .
Musda yang dimpimpin oleh Indardjo (alm) itu, Siswanto memproleh dukungan 11 suara, sedangkan Kusnanto medapatkan 9 suara. Musda yang diamankan oleh puluhan anggota Polres Blora, sempat berjalan panas.
Dialog keras dan panjang serta instruksi dari peserta Musda sempat memanas, bahkan jalanya Musda berlangsung alot. Namun suasana panas itu akhirnya bisa terkendali dan Musda IX akhirnya tuntas.
Indardjo menjelaskan, peserta Musda yang berhak memilih ada 20 suara, terdiri PK 16 suara, DPD I satu suara, DPD II Blora satu suara, organisasi yang mendidirikan/didirikan PG satu suara, dan dewan penasehat/ sayap satu suara suara.
Dari perhitungan suara, ternyata Siswanto memenangi Musda itu, mengalahkan seniornya yang puluhan tahun aktif di partai berlambang pohon beringin.
Sebelumnya Musda IX, puluhan PK, dan pimpinan desa/kelurahan Partai Golkar di Kabupaten Blora, pernah menggelar aksi demo di kantor DPD II PG Jl Gatot Subroto, Blora. Mereka menghujat pengurus DPD II yang dinilainya melanggar aturan.
Aturan yang dilanggar DPD PG Blora, antara lain surat edaran (SE) DPP Nomor : SE-3.GOLKAR/III/2015 soal perpanjangan kepengurusan untuk PK/PD serta surat DPD I PG Jateng Nomor : B.29/Golkar-I/VI/2016 terkait Musda Kabupaten/Kota.
Wahono-Wahyu