WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Wonosobo menggelar aksi peduli dan berbagi di Rumah Yatim dan Dhuafa Daarul Quran Gunung Tawang Selomerto Wonosobo, Sabtu (29/8).
Aksi peduli dan berbagi tersebut diwujudkan dengan memberikan bantuan paket sembako, Al Quran, masker dan sejumlah uang pada santri Rumah Yatim dan Dhuafa Daarul Quran bagi anak yatim piatu dan dhuafa itu.
Bantuan paket sembako diserahkan langsung Ketua HPI Wonosobo Salim Bawazier didampingi Sekretaris HPI Agus Dwiyono kepada Pengasuh Rumah Yatim dan Dhuafa H Asrori. Bantuan sembako akan diperuntukan bagi santri.
Ketua HPI Wonosobo Salim Bawazier mengharapkan bantuan paket sembako, Al Quran, masker dan sejumlah uang bisa bermanfaat bagi seluruh santri. HPI terus punya semangat untuk berbagi di bulan Muharram ini.
“Sembako dan bantuan lainnya dibeli dari hasil donasi anggota HPI dan dermawan lainnya. Dana yang terkumpul untuk membeli sembako, Al Quran dan masker,” ujar pria yang punya usaha produksi Purwaceng Dieng Purba itu.
Aksi Rutin
Di sela-sela acara aksi peduli dan berbagi, beberapa anggota HPI, menggelar outbond bagi 30 santri penghuni Rumah Yatim dan Dhuafa. Anak-anak tampak senang diajak aneka permainan lucu dan menyenangkan khas anak.
Sekretaris HPI Wonosobo Agus Dwiyono menambahkan pihak sudah tiga tahun terakhir ini menggelar acara HPI Peduli dan Berbagi. Meski anggota HPI banyak yang terkena dampak langsung pandemi global Covid-19 tapi masih bisa menggelar acara bakti sosial.
“Acara HPI Peduli dan Berbagi kali pertama digelar di Pondok Dzikrul Ghofilin Erorejo Wadaslintang, yang khusus mengasuh orang dengan gangguan jiwa,” ujar pemilik Biro Wisata Abira Tour Wonosobo itu.
Berikutnya, tambah Agus, menggelar bakti sosial membantu warga kurang mampu di Desa Rejosari Kepil. Kali ini, HPI Peduli dan Berbagi, disalurkan ke Rumah Yatim dan Dhuafa Daarul Quran Gunung Tawang Selomerto Wonosobo.
Pengasuh Rumah Yatim dan Dhuafa Daarul Quran H Asrori melaporkan saat ini lembaga sosial yang dibinanya mengasuh 30 anak yatim dan dhuafa. Mereka berasal dari daerah Wonosobo dan sekitarnya.
“Anak-anak juga ada yang berasal dari Baturaden Purwokerto, Temanggung, Palembang, Lampung dan Kalimantan. Mereka ada yang yatim, yatim piatu dan berasal dari keluarga kurang mampu. Semua anak diasuh dan dibina layaknya anak sendiri,” akunya.
Muharno Zarka-Wahyu