blank
Guru MI Muhammadiyah Blondo, Mungkid, Kabupaten Magelang mengenakan masker yang dibuat sejumlah SMK. Foto: eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah yang ada di Kabupaten Magelang berpartisipasi dalam Gerakan Satu Juta Masker yang merupakan program dari Direktorat Jenderal  Pendidikan Vokasi ( Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).

Program itu merupakan bentuk dukungan terhadap masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran coronavirus disease (covid-19).

Wakil Ketua Panitia Pengadaan Masker di Kabupaten Magelang Sularta MPd hari ini menuturkan, dari total keseluruhan satu juta masker se-Indonesia, sebanyak 25.000 masker dibuat dan dibagikan di wilayah Kabupaten Magelang.

Ada empat SMK di Kabupaten Magelang yang mendapatkan kepercayaan dari Kemendikbud RI untuk ikut berpartisipasi dalam pembuatan masker, yakni SMK Muhammadiyah 2 Salam membuat sebanyak 5.000 masker, SMK Muhammadiyah 2 Muntilan (10.000), SMK Muhammadiyah 1 Borobudur (5.000) dan SMK Muhammadiyah Dukun  (5.000).

Sularta, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Salam, menyampaikan bahwa masker sudah  dibagikan secara gratis kepada sejumlah guru, karyawan dan siswa sekolah negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Magelang. Selain itu juga diberikan kepada sejumlah instansi pemerintah dan juga swasta.

Sementara itu Kepala SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Untung Supriyadi SPdI menambahkan bahwa di sekolahnya sudah tersedia alat untuk membuat masker yakni mesin jahit yang selama ini dijadikan praktik menjahit oleh para siswa.

“Dengan modal berupa peralatan dan juga sumber daya manusia yang ada, alhamdulillah kami mampu memproduksi masker dalam waktu yang singkat,” katanya.

Ditambahkan, keberadaan SMK sebagai satuan pendidikan kejuruan dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki memang sudah seharusnya terlibat dalam upaya membantu menyelesaikan persoalan keumatan dan kebangsaan yang ada.

Pembuatan masker itu adalah salah satu bentuk patisipasi SMK membantu pemerintah dalam upaya menyelesaikan persoalan berupa penyebaran Covid-19.

Eko Priyono-trs